Fakta Unik Jaranan Pegon Tulungagung, Diyakini Bisa Kabulkan Keinginan
Pentas jaranan pegon diyakini bisa membuat keinginan seseorang terkabul.
Kesenian ini baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) nasional.
Fakta Unik Jaranan Pegon Tulungagung, Diyakini Bisa Kabulkan Keinginan
Kesenian jaranan pegon ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) nasional pada Kamis (31/8/2023). Kesenian ini jadi satu dari 12 karya budaya asal Jawa Timur yang diusulkan jadi WBTB oleh Disbudpar setempat.
Jaranan Pegon
Jaranan adalah seni tradisional masyarakat agraris, salah satunya di
Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung ini. Jaranan Pegon merupakan jaranan tradisional yang
gerakannya lebih lemah lembut dibandingkan Jaranan Jawa dan Jaranan Sentherewe.
-
Apa itu Jaran Kepang? Asal usul Jaran Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang berkembang di berbagai daerah di Jawa, termasuk Malang.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
Jaranan Pegon merupakan perwujudan akulturasi budaya antara kesenian Jaranan dan wayang orang. Kesenian ini biasanya ditampilkan dalam hajatan nazar seseorang, misalnya yang bersangkutan ingin sembuh dari sakit, ingin segera menikah, dan lain sebagainya.
Jaranan Pegon dalam ritual nazar di mulai dari suguh sesaji, penyajian tari Jaranan Pegon (suka–suka), ndhudhut kupat luwar, penyajian tari Jaranan Pegon (jejeran siaga), rampog barongan, diakhiri rampog
celeng.
Kabulkan Keinginan
Jaranan Pegon lakon Gatotkaca Perang Naga Gawe Geger untuk ritual nazar digarap berbeda-beda sesuai tema, namun masih menampilkan gerakan-gerakan pakem yang diselingi dengan lagu/tembang
campursari untuk memberikan variasi.
Masyarakat menggunakan Jaranan Pegon lakon Gatotkaca Perang Naga Gawe Geger sebagai sarana nazar. Harapannya, saat Jaranan Pegon dipentaskan maka nazar seseorang bisa terkabul.
Lakon Gatotkaca
Jaranan Pegon dalam ritual nazar
menggunakan lakon dalam penyajiannya, yaitu lakon Gatotkaca Perang Naga Gawe Geger. Penyajian lakon pada Jaranan memberikan perbedaan ragam gerak.
Penyajiannya diawali masuknya
Gatotkaca yang sedang kiprah, rampog barongan dengan Gatotkaca. Kemudian masuk Jaranan Pegon, lalu melakukan pelepasan nazar yang disebut ndhudhut kupat luwar, dan
diakhiri dengan rampog celeng.
Gerak yang ada di Jaranan Pegon dalam ritual nazar cukup
bervariasi. Gerakan Jaranan Pegon dilakukan dengan lincah, dinamis dan agak rumit. Selain itu, implementasi gerak pada Jaranan Pegon dalam
ritual nazar punya aturan-aturan
baku.
Iringan
Pentas Jaranan Pegon diiringi seperangkat gamelan, yaitu meliputi: kendhang, sompret, kenong, kempul, gong, saron pelog slendro, balungan pelog slendro dan tambahan drum yang dimainkan pengrawit dengan selaras. Iringan Jaranan Pegon ini menggunakan iringan gendhing yang disebut lancaran sundoko. (Foto: Instagram @jaranan_pegon_belbeland)
Rias dan Busana
Tata rias yang digunakan
untuk Jaranan Pegon ini yakni rias karakter wayang orang. Busana meliputi irah-irahan gelung sapit urang, sumping, kace, slempang, klat bahu, stagen, sabuk, uncal, sampur, boro – boro, keris, jarik, dan celana. Busananya menggunakan kain bludru ditambah manik-manik.
- Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu
- Fakta Unik Candi Pari Sidoarjo, Lokasi Pemberangkatan Obor Api Porprov Jatim 2023
- Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia
- Fakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak