Jalankan Bisnis Akhir Zaman, Pria Asal Kediri Kini Punya 36 Kolam Ikan
Pria ini tak menyangka jika ikan yang dikenal murah di Indonesia, ternyata menghasilkan cuan di luar negeri.
Pria ini tak menyangka jika ikan yang dikenal murah di Indonesia, ternyata menghasilkan cuan di luar negeri.
Jalankan Bisnis Akhir Zaman, Pria Asal Kediri Kini Punya 36 Kolam Ikan
Ahmad Syihab Udin, warga Kediri, Jawa Timur tak menyangka jika ikan nila yang harganya murah di Indonesia, justru mendatangkan peluang bisnis ekspor menjanjikan.
-
Kapan Sapta Juniadi memulai usaha budidaya ikan nila bioflok? Sapta mengatakan, ia memulai usaha itu pada tahun 2021.
-
Mengapa budidaya ikan nila bioflok di Kabupaten Magelang dianggap sebagai peluang bisnis? Sapta mengatakan, ia memulai usaha itu pada tahun 2021. Saat itu pemerintah Kabupaten Magelang tengah mengembangkan budi daya sistem bioflok. Sapta segera menangkap peluang dengan mengajukan diri untuk permohonan modal.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Kapan Ibu Tuminah memulai usaha pengasapan ikan? Tuminah mengatakan bahwa ia merintis usaha itu tahun 1992.
-
Di mana kita bisa mendapatkan inspirasi resep masakan udang? Berikut ini informasi lengkap mengenai 5 resep masakan udang ala rumahan, enak dan menggugah selera telah dirangkum Merdeka.com melalui Cookpad dan berbagai sumber lainnya.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
Perjalanan Bisnis
Jauh sebelum membudidayakan ikan nila, Ahmad bekerja di bagian penjualan dan pemasaran unggas pada sebuah perusahaan. Tak mau terus-terusan bekerja pada orang lain, pada tahun 2010 ia memutuskan mencoba peruntungan bisnis ayam petelur.
Lirik Ikan Nila
Pandemi melimbungkan usaha ayam petelur milik Ahmad. Ia kemudian berinisiatif mencoba budi daya ikan nila di kolam bundar. Alasannya, karena budi daya nila jauh lebih murah dibandingkan dengan ayam petelur.
Analisis Ahmad tak meleset. Meskipun ikan nila harganya murah dan banyak pesaing membudidayakan ikan yang sama, Ahmad yakin bisnisnya kali ini akan berhasil.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Dari awalnya empat kolam bundar, kini Ahmad sudah punya 36 kolam ikan. Bahkan, ia bercita-cita punya 1.000 kolam ikan.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Bisnis Akhir Zaman
Ahmad menuturkan, budi daya ikan adalah bisnis akhir zaman.
"Bisnis ikan ini halalnya 100%. Jangankan disembelih, dibanting, hidup langsung kita goreng kan halal," terangnya.
- Curhat Pria Usaha Bakso Dibangun dari 0 Hampir Hancur Gara-Gara Orang Kepercayaan, Kejadiannya Bikin Elus Dada
- Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang
- Kisah Pria Mantan Karyawan Pabrik Sukses Bisnis Keripik, Modal Awal Rp50 Ribu Kini Raih Omzet Rp60 Juta per Bulan
- Duduk Perkara Istri Polisi Jadi Tersangka Penipuan Usai Dilaporkan Sesama Bhayangkari
Peluang Ekspor
Melihat sudah banyak pembudi daya ikan nila yang menjual hasil panennya di pasar lokal, Ahmad mencari kemungkinan lain. Hasilnya, ia tahu bahwa ikan nila punya nilai ekspor yang menjanjikan.
Ahmad berinovasi demi membuat ikan nila hasil panennya punya nilai jual tinggi. Ia menjual ikan nila dalam kondisi bersih dari sisik dan jeroan, bahkan ada juga yang dimarinasi siap masak.