Jualan Dawet hanya di Teras Rumah Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari, Ibu dan Anak Ini Bagikan Rahasia Bisnisnya
Ibu dan anak di perdesaan Kediri berjualan daert di teras rumah dan omzetnya bisa mencapai Rp3 juta per hari. Ternyata ini rahasianya.
Meskipun hanya memanfaatkan teras rumah di wilayah perdesaan, ibu dan anak ini membuktikan usahanya bisa sukses
Jualan Dawet hanya di Teras Rumah Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari, Ibu dan Anak Ini Bagikan Rahasia Bisnisnya
Ibu dan anak di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur membagikan rahasia sukses usaha kuliner yang digelutinya. Kendati hanya memanfaatkan teras rumah, menu dawet durian dan pedesan daging sapi yang dijualnya bisa menghasilkan uang hingga Rp3 juta per hari.
(Foto: YouTube PecahTelur)
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Mengapa para pengusaha muda termotivasi dengan kata-kata inspiratif? "Kesempatan bisnis itu bagaikan sebuah bis, sekali berhenti akan ada bis lain yang menyusul." - Richard Bronson
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang sering kali menjadi sumber inspirasi bagi pengusaha muda? "Untuk mengejar mimpi tidak harus menunggu dukungan dari smeua orang. Hanya butuh satu orang saja yang yakin, yaitu dirimu."
Kompak
Teras rumah yang diberi nama warung Pedesan Biru itu dikelola Widari bersama anaknya, Dicky Putra Oktavianto.
Pengalaman Bisnis
Usaha pedesan dan dawet ini bukan usaha kuliner pertama yang digeluti Widari. Sebelumnya, Widari adalah pengrajin jenang dodol. Ia menerima pesanan pribadi serta menitipkannya ke toko oleh-oleh di Kediri. Bisnis ini lesu di masa pandemi. Adanya larangan wisata membuat dagangan jenang dodol yang ia titipkan ke toko oleh-oleh sepi peminat.
Dicky kemudian berinisiatif jualan martabak di teras rumah. Selama menjalankan usahanya, Dicky selalu melibatkan sang ibu sebagai mentor. Ia meminta kritik dan saran dari ibunya tentang martabak.
Ide Bisnis
Dicky dan sang ibu kemudian membuka usaha kuliner baru di teras rumahnya, yakni dawet durian. Ide muncul karena di lingkungan tersebut belum ada penjual dawet durian.
Ibu dan anak itu kemudian memilih pedesan sebagai makanan pendamping dawet durian. Menu ini muncul dengan pertimbangan banyak tetangga Widari yang menyukai masakannya.
"Kalau tahlilan di rumah saya yang datang 50 orang lebih, tetangga suka masakan saya," ujarnya, dikutip dari YouTube PecahTelur.
- Berawal dari Kesedihan Ibu Mengurus Anak, Ria dan Alfinata Kini Sukses Rintis Bisnis Perlengkapan Bayi
- Kisah Anak Jalanan Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Sukses Bisnis Loundry dan Punya Yayasan Yatim Piatu
- Sempat Tak Direstui Orang Tua , Fiqqy Kini Raup Omzet Rp40 Juta per Bulan dari Bisnis Angkringan
- Intip Rahasia Sukses Masyarakat Tionghoa Agar Bisa Kaya
Kini, omzet dawet dan pedesan daging sapi yang dikelola oleh Widari melambung jauh di atas pendapatan sang anak jualan martabak. Dicky sendiri mengaku senang warung ibunya laris manis.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Manfaatkan Medsos
Dicky mengaku memanfaatkan media sosial untuk promosi dagangan ibunya. Saat awal-awal buka, ia mengundang konten kreator lokal untuk mengulas warung sang ibu. Tak hanya itu, Dicky juga melakukan promosi berbayar (endorse). Berkat promosi itu, warung sang ibu semakin laris.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Rahasia Bisnis
Kini, jika ramai pembeli, warung milik Widari bisa menghasilkan Rp3 juta dalam sehari. Widari mengaku kunci bisnisnya ialah tidak mengambil untung terlalu banyak serta selalu menjaga cita rasa masakannya.
"Walaupun bahan bumbu mahal, saya tetap masak enak," ujarnya.