Mahasiswi Kediri Ditipu Dokter Gadungan, Pelaku Temui Orang Tua Korban Janjikan Ini
Mahasiswi asal Kediri menjadi korban penipuan dokter gadungan yang ia kenal melalui media sosial. Pelaku sempat menemui orang tua korban dan menjanjikan hal ini.
Mahasiswi asal Kediri, Jawa Timur berinisial AF (20) menjadi korban penipuan dokter gadungan asal Sidoarjo, Arief Hidayat (26). Pelaku berhasil membawa kabur uang korban senilai puluhan juta.
Setelah mendapat laporan dari pihak korban, Unit Reskrim Polsek Wonokromo, Kota Surabaya, menangkap pelaku. Kini, yang bersangkutan di tahan di Mapolsek Wonokromo untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
"Yang bersangkutan dalam aksinya mengaku sebagai dokter spesialis jantung di salah satu rumah sakit di Gresik. Saat kami cek, itu hanya modus saja untuk menipu korban," terang Kanitreskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Sutayana, Senin (10/5/2022).
Kronologi Kejadian
©2022 Merdeka.com/Instagram @beritaseputarsidoarjo
Penipuan bermula saat tersangka dan korban berkenalan di media sosial pada awal Maret 2022. Saat perkenalan, tersangka Arief mengaku sebagai dokter spesialis jantung di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Gresik.
Keduanya saling tukar nomor WhatsApp (WA), hingga akhirnya intens berkomunikasi. Dari situ, mereka kemudian beberapa kali bertemu.
Bahkan, seiring dengan hubungan keduanya yang semakin intens, tersangka kerap berkunjung ke rumah korban untuk menemui kedua orang tua korban.
"Kepada orang tua korban, tersangka juga memberi tahu jika ia dokter. Tersangka kemudian meminta izin membawa korban ke Surabaya untuk bekerja. Kedua orang tua korban mengizinkan," imbuh AKP I Made Sutayana, dikutip dari akun Instagram @beritaseputarsidoarjo, Rabu (11/5).
Tersangka Kabur
Sesampainya di Kota Surabaya, tersangka mengajak korban menginap di salah satu hotel di Jalan Diponegoro. Mereka check in sejak pagi.
Selepas magrib, tersangka melancarkan aksi penipuan. Ia membujuk korban untuk mencarikan pinjaman uang Rp10 juta. Kepada korban, pelaku mengaku membutuhkan uang tersebut untuk membayar praktik studi kedokteran.
Korban yang percaya dan cinta kepada tersangka percaya begitu saja. Ia meminjam uang Rp10 juta kepada temannya.
Teman korban pun meminjamkan uangnya dengan langsung mentransfer ke rekening tersangka. Teman korban juga tak curiga dengan tersangka.
"Ketika uang yang ditransfer ke tersangka sudah masuk ke saldonya, tersangka lantas berpura-pura pamitan untuk menemui klien. Setelah itu uangnya akan dikembalikan lebih," jelas mantan Kanit I Satreskoba Polrestabes Surabaya itu.
Dalih menemui klien itu digunakan tersangka untuk kabur dan meninggalkan korban seorang diri hotel.
(mdk/rka)