Mengenal Jaranan Dor, Simbol Kekayaan Budaya Lokal Khas Jombang Jawa Timur
Sebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.
Sebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur
Mengenal Jaranan Dor, Simbol Kekayaan Budaya Lokal Khas Jombang Jawa Timur
Indonesia memiliki beragam atraksi budaya tradisional yang telah menjadi warisan budaya daerah yang begitu penting. Beberapa kesenian tersebut tidak lepas dari ajaran atau kepercayaan tertentu.
Seperti halnya di Jawa Timur tepatnya Kabupaten Jombang terdapat kesenian tradisional yang menjadi bagian penting warisan budaya bernama Jaranan Dor. Dalam bahasa Indonesia, kesenian ini dikenal dengan Kuda Lumping atau Kuda Kepang di beberapa daerah lainnya. (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Mengapa tari tradisional disebut sebagai wujud budaya daerah? Tari tradisional adalah wujud sebuah budaya di suatu daerah.
-
Kapan Canang Kayu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda? Pada 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menetapkan canang kayu sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Aceh, menyusul tradisi mak meugang, seni tutur nandong dari Simeulue, tari guel dari Bener Meriah, tari likok plo dari Aceh Besar, dan kesenian Aceh lainnya.
-
Apa tradisi pernikahan khas Cina Benteng di Tangerang yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda? Baru-baru ini tradisi pernikahan Cio Tao khas Cina Benteng, Kota Tangerang, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemdikbudristek.
-
Kenapa memberi ucapan Lebaran Bahasa Jawa punya makna mendalam dalam budaya Jawa? Memberi kata-kata Lebaran bahasa Jawa memiliki makna yang mendalam dalam budaya dan tradisi Jawa. Bahasa Jawa memiliki kekayaan kata dan ungkapan yang memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, kesopanan, dan kebersamaan. Dalam budaya Jawa, memberi ucapan selamat Lebaran tidak sekadar menjadi tanda hormat atau sopan santun, tetapi juga merupakan wujud penghargaan terhadap hubungan sosial yang terjalin.
-
Bagaimana upaya Kutai Timur untuk melestarikan budayanya? Di beberapa desa dan kawasan, ada yang masih menerapkan norma-norma adat. Kami mengedepankan pendekatan itu untuk mengatasi berbagai persoalan, sekaligus ikut melestarikan budayanya," kata Kasmidi.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
Kesenian tradisional yang satu ini memang sudah berakar di dalam lapisan masyarakat Jombang. Bukan hanya dalam budaya, tetapi juga sudah dilakukan selama berabad-abad lalu dan kerap dikaitkan dengan kerajaan Majapahit.
Kental dengan Animisme
Dilansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jaranan Dor khas Jombang ini masih dikaitkan dengan kepercayaan Animisme dan tak lepas dari unsur perdukunan. Selain itu, tarian ini memadukan kepercayaan asli Hindu, Buddha, dan juga Islam.
Dalam beberapa pertunjukan Jaranan Dor mengandung unsur-unsur penceritaan, narasi legenda, peristiwa sejarah, hingga dongeng mitologi. Terlepas dari itu semua, pertunjukan ini bukan hanya bentuk sebuah ekspresi seni, tetapi juga acara hiburan dan beberapa kegiatan adat.
Dekat Dengan Masyarakat
Alasan utama Jaranan Dor adalah warisan penting karena setiap pertunjukan sangat terpusat pada aktivitas masyarakat setempat. Umumnya, Jaranan Dor digelar di festival lokal, pernikahan, hingga pertemuan sosial yang tentunya melibatkan banyak orang.
Diiringi Musik Tradisional
Penari Jaranan Dor umumnya menggunakan kostum tradisional dengan warna cerah dengan sentuhan ornamen. Kemudian ada alat peraga yaitu anyaman kuda terbuat dari bambu yang ditumpangi oleh penari selama acara berlangsung.
- Jaga Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa, Begini Arti Penting Warga di Boyolali Pelihara Burung Perkutut
- Mengenal Tari Cerana, Simbol Penerimaan Masyarakat Kupang kapada Para Tamu
- Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
- Jejak Jalur Rempah Ragam Kuliner Tradisional Banten dan Jakarta
Kemudian Jaranan Dor ini diiringi dengan musik tradisional seperti gong, gendang, dan metafolin. Ciri khas lantunan musik tradisional tersebut menggunakan tempo yang dinamis dan dipadukan dengan gerakan setiap penari.
Ada Atraksi Debus
Dalam rangkaian pertunjukan Jaranan Dor, yang paling unik adalah ketika para penari dalam kondisi di luar kendalinya atau dikenal dengan istilah Trance.
Apabila penari sudah dalam kondisi tersebut, mereka akan kuat dan tahan terhadap benda apapun, contohnya saja seperti memakan pecahan kaca hingga berjalan di atas bara api tanpa rasa sakit sedikitpun.
Sampai saat ini, Jaranan Dor masih terus diselenggarakan oleh masyarakat Jombang dan sekitarnya. Hal ini juga sebagai bentuk pelestarian warisan budaya yang sudah hadir selama berabad-abad.