Mengunjungi Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo, Dulu Warganya Individualis Kini Saling Peduli hingga Panen Prestasi
Kampung Edukasi Sampah dibentuk dengan tujuan membuat warganya hidup nyaman dan sehat.
Kampung Edukasi Sampah dibentuk dengan tujuan membuat warganya hidup nyaman dan sehat.
Mengunjungi Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo, Dulu Warganya Individualis Kini Saling Peduli hingga Panen Prestasi
Salah satu kawasan perumahan di Kelurahan Sekardangan, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dikenal banyak pihak karena kekompakan warganya mengelola sampah. Padahal dulu warganya individualis dan tak kenal baik satu sama lain.
-
Kenapa Kampung Talas jadi kampung edukasi? Banyaknya simbol terkait jalan raya membuat Kampung Talas dijadikan sebagai desa edukasi lalu lintas. Ini sesuai dengan nama "Talas", yakni “Taat Berlalu Lintas”.
-
Apa yang diajarkan di SD Pelita Fajar tentang sampah? Para siswa di sana pelan-pelan dikenalkan dengan tata cara pemilahan sampah di sekolah.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
-
Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan di Kampung Saungkuriang untuk edukasi anak-anak? Dengan kegiatan memberi makan hewan, membuat ekoprint, dan beberapa kerajinan dari barang bekas. Serta membuat aquaponik di mana anak-anak dapat menanam sekaligus memelihara ikan
-
Apa yang dibangun di lahan bekas tempat pembuangan sampah di Desa Tirtomarto? Dulunya Tempat Pembuangan Sampah, Lahan Ini Disulap Jadi Tempat Wisata Wahana Kereta Api Mini Tengah Sawah Wahana itu digemari karena cocok dengan anak-anak. Bahkan banyak pengunjung wahana itu yang datang dari luar kota.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
Dulu Individualis
Dulu, warga RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan yang berada di kompleks Perumahan Pesona Sekar Gading tak ubahnya warga perumahan lain. Warga perumahan terkenal individualis, demikian halnya dengan warga RT 23 Kelurahan Sekardangan.
Mayoritas penduduknya berusia produktif. Banyak di antara mereka merupakan pendatang dengan berbagai latar belakang profesi, budaya, hingga pendidikan.
Mengutip laman Kampung Edukasi Sampah, semua tanah tertutup beton dan paving.
Selain itu, dari tahun ke tahun volume sampah yang dihasilkan warga semakin meningkat.
Kampung Edukasi Sampah
Berbenah
Pada tahun 2016, ketua pengurus RT setempat mengajak warga membuat komitmen untuk tiga tahun ke depan. Warga sepakat menjadikan lingkungannya tenteram, bersih, sehat, indah, aman, nyaman, harmonis, dan sejahtera.
Visi itu diwujudkan dalam misi untuk mempererat kebersamaan warga dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan.
Program kerja yang dilakukan warga mulai dari penyediaan tempat sampah, memperbanyak penghijauan, pembuatan taman serta membersihkan lokasi-lokasi yang dipandang tidak nyaman. Selain itu, setiap bulan ada kerja bakti warga, membuat saluran listrik khusus PJU menggunakan lampu hemat energi (LED).
Ada juga pemasangan kamera pemantau CCTV dan jaringannya yang mampu diakses oleh seluruh warga.
Wajah Baru
Awalnya, produksi sampah rumah tangga setiap warga mencapai 2 kilogram per hari. Seiring waktu jumlah sampahnya menurun menjadi 0,25 kilogram per hari. Hingga kini masih diupayakan agar setiap rumah tangga di RT 23 Kelurahan Sekardangan Kabupaten Sidoarjo mendekati nol sampah.
Peran Pemuda
Baru-baru ini Kampung Edukasi Sampah meluncurkan program Waste Warrior. Program ini bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan generasi muda dalam hal pengelolaan sampah.
- 64 Orang Asli Papua Jalani Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur
- Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
- Berkunjung ke Kampung Sarugo, Melihat Langsung Budaya Minangkabau Melalui Rumah Gadang
- Bukannya Sekolah, Siswa Siswi SMP Digerebek di Kamar Kost 'Sudah Ketangkap Masih Sayang-sayangan'
Chika Alifia Wijaya, peserta terpilih dalam program Asian Girls in Actions Project 2024 mengaku antusias mengikuti program Waste Warrior.
"Program ini memberikan kesempatan untuk mengedukasi anak-anak yang rentan tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menciptakan perubahan positif di komunitas mereka. Edukasi sejak dini adalah kunci untuk menciptakan perubahan berkelanjutan," ujar Chika, dikutip dari ANTARA, Senin (29/7/2024).
"Sejak dini, mereka perlu diberikan pendidikan dan kesadaran pentingnya pengelolaan sampah yang baik serta dampaknya terhadap lingkungan. Mereka juga bisa menjadi agen perubahan yang menginspirasi keluarga dan komunitas mereka untuk berpartisipasi kebersihan lingkungan," jelas Edi, dikutip dari ANTARA.
Prestasi
Kampung Edukasi Sampah dibentuk dengan tujuan membuat warganya hidup nyaman dan sehat. Siapa sangka kampung ini juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah desa hingga kabupaten.