Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Pada awal abad 17, Surabaya merupakan daerah paling kuat di Jawa bagian timur serta pelabuhan paling penting di wilayah tersebut. Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Dimana Segarayasa di Keraton Surakarta dibangun? Lokasinya berada di barat Sasana Narendra atau Ndalem Nganjrah Sari.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
-
Siapa artis yang memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta? Maia Estianty, seorang musisi ternama dan pengusaha sukses, mewarisi kekayaan sejarah keluarganya. Ia adalah cucu dari salah satu tokoh sejarah Indonesia yang terkemuka, HOS Cokroaminoto, dan memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Bagaimana pembangunan Segarayasa di Keraton Yogyakarta? Selain itu di danau buatan itu terdapat terowongan bawah tanah dan masjid bawah tanah.
Pemimpin Awal
Setelah jatuh ke tangan kerajaan Mataram, Kadipaten Soerabaia dipimpin oleh seorang bupati bernama Tumenggung Kyai Brondong atau Pangeran Lanang Dangiran. Usai Kyai Brondong lengser, kepemimpinan digantikan Tumenggung Onggodjojo.
Berebut Kekuasaan
Permasalahan suksesi kepemimpinan muncul setelah lengsernya Tumenggung Onggodjojo. Bupati kedua karesidenan Surabaya ini memiliki dua orang putra yang sama-sama ingin jadi pemimpin sebagaimana sang ayah.
Mengutip situs resmi Taman Budaya Jawa Timur, Kadipaten Soerabaia kemudian dibagi menjadi dua yaitu Kadipaten Kasepuhan dan Kadipaten Kanoman.Kadipaten Kasepuhan dipimpin Bupati Raden Tumenggung Panji Condronegoro. Istana Kadipaten Kasepuhan merupakan bangunan yang sekarang menjadi kantor Pos Besar Surabaya.
Sedangkan Kadipaten Kanoman dipimpin bupati Raden Tumenggung Joyodirono I dan beristana di Gentengkali yang saat ini menjadi Taman Budaya Jatim.
Siasat Belanda
Pemecahan dua wilayah Surabaya menjadi Kadipaten Kasepuhan dan Kanoman juga merupakan siasat kolonial Belanda untuk memecah kekuatan Soerabaia. Siasat ini gagal karena dua bersaudara yang memimpin kedua kadipaten itu bersatu melawan kolonial.
Sayangnya, kekuasaan resmi kerajaan Soerabaia selama 375 tahun berakhir karena kerajaan Mataram dikalahkan oleh pihak kolonial pada tahun 1743. Tahun ini menjadi berakhirnya era dua Kadipaten di Soerabaia itu.
Jejak Sejarah
Bangunan yang dulunya merupakan istana Kadipaten Kasepuhan masih berdiri megah hingga sekarang. Bangunan yang difungsikan sebagai Kantor Pos Besar Surabaya ini termasuk bangunan cagar budaya.
- Duduk Perkara Ketua Bawaslu Surabaya Dipolisikan Mantan Kekasih Terkait Dugaan Penganiayaan
- Surya Paloh: Tiap Hari Kepala Daerah Ditangkap, Menteri Dikejar, Bangsa Apa Ini?
- Kesang Beri Surat Tugas Menantu Pakde Karwo Bertarung di Pilkada Surabaya
- Punya Kantor Mewah di Surabaya, Santri Pengusaha Tambang yang Tak Pernah Tampil Perlente Ini Dikenal Dermawan
Bekas istana Kadipaten Kanoman juga masih berdiri gagah sebagai Taman Budaya Jatim. Bangunan ini ibarat rumah kedua bagi para seniman dan masyarakat pencinta seni budaya.