Pengertian Puasa Sunnah dan Jenis-Jenisnya, Umat Islam Wajib Tahu
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW di luar puasa wajib (puasa Ramadan). Sebab, ada banyak manfaat dan keutamaan dari menjalankan puasa sunnah. Berikut informasi selengkapnya mengenai pengertian puasa sunnah sekaligus jenis-jenisnya yang bisa Anda amalkan.
Mempelajari pengertian puasa sunnah serta mengetahui apa saja jenis-jenisnya dapat membantu memperdalam ilmu agama Islam Anda.
Dengan demikian, Anda memiliki landasan pengetahuan yang tepat sebelum mulai mengamalkan puasa sunnah secara teratur ke depannya.
-
Apa itu Puasa Ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Apa saja keutamaan puasa dalam Islam? Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan ibadah yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan orang yang berpuasa:1. Mendekatkan Diri kepada AllahPuasa adalah bentuk ibadah yang sangat dekat dengan Allah. Dalam hadis, Allah menyatakan bahwa puasa adalah untuk-Nya dan Dia sendiri yang akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda bagi orang yang berpuasa.
-
Apa itu Puasa Rajab? Salah satu amalan sunnah yang identik dengan bulan Rajab adalah Puasa Rajab, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan selama bulan Rajab.
-
Apa saja amalan yang dianjurkan saat hari raya Idul Adha? Amalan hari raya Idul Adha sunah namun memberikan banyak keutamaan. Tinggal beberapa hari lagi, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha. Ini adalah hari peringatan besar untuk merayakan ibadah haji, di mana banyak muslim di seluruh dunia datang ke tanah suci untuk memenuhi panggilan haji dari Allah SWT. Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan salat Idul Adha tepat pada tanggal 10 Zulhijah. Baik umat muslim yang menjalankan ibadah haji maupun yang tidak, disunahkan untuk melakukan ibadah ini. Di samping itu, terdapat beberapa amalan hari raya Idul Adha lain yang baik untuk dikerjakan.
-
Apa keutamaan dari Puasa Asyura? Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
-
Apa keistimewaan dari puasa Asyura? Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
Puasa sunnah dalam Islam adalah salah satu bentuk amalan ibadah yang dilakukan guna mendapat pahala serta cinta kasih dari Allah SWT.
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW di luar puasa wajib (puasa Ramadan). Sebab, ada banyak manfaat dan keutamaan dari menjalankan puasa sunnah.
Berikut informasi selengkapnya mengenai pengertian puasa sunnah sekaligus jenis-jenisnya yang bisa Anda amalkan.
Pengertian Puasa Sunnah
Pengertian puasa sunnah secara umum adalah puasa yang hukumnya sunnah atau tidak wajib. Seseorang yang menjalankan puasa sunnah akan mendapatkan pahala. Namun jika tidak menjalankannya pun, dia tidak akan mendapatkan dosa.
Melaksanakan puasa sunnah dapat membawa keuntungan yaitu menjadi orang-orang yang disayangi Allah serta mendapatkan pundi pahala. Dengan puasa sunnah, jiwa raga juga menjasi lebih sehat dan kuat.
Menurut Nabi Muhammad SAW, Allah mencintai orang beriman yang sehat dan kuat daripada daripada orang beriman yang lemah (HR Muslim dari Abu Hurairah ra). Puasa sunnah adalah amalan yang dapat menjaga kestabilan iman.
Jenis-Jenis Puasa Sunnah
Berikut jenis-jenis puasa sunnah yang umum dilakukan oleh umat Muslim dari seluruh dunia, di antaranya;
Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal
Bersumber dari Abu Ayyub Anshari RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian dia menyusulkannya dengan berpuasa enam hari pada bulan syawal, maka seakan-akan dia berpuasa selama setahun”.(HR. Muslim).
Puasa Tengah bulan (13, 14, 15) dari tiap-tiap bulan Qomariyah
Pada suatu hari ada seorang Arab dusun datang pada Rasulullah SAW dengan membawa kelinci yang telah dipanggang. Ketika daging kelinci itu dihidangkan pada beliau maka beliau hanya menyuruh orang-orang yang ada di sekitar beliau untuk menyantapnya, sedangkan beliau sendiri tidak ikut makan.
Demikian pula ketika si Arab dusun tidak ikut makan, maka beliau bertanya padanya, mengapa engkau tidak ikut makan? Jawabnya “aku sedang puasa tiga hari setiap bulan, maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih setiap bulan”. “kalau engkau bisa melakukannya puasa tiga hari setiap bulan maka sebaiknya lakukanlah puasa di hari-hari putih yaitu pada hari ke tiga belas, empat belas dan ke lima belas.
Puasa Senin Kamis
Hadist Rasulullah SAW menyatakan bahwa Rasulullah memperbanyak puasa pada hari Senin dan Kamis. Beliau juga berkata; "sesungguhnya amal-amal itu dilaporkan setiap hari Senin dan hari Kamis, maka Allah SWT akan mengampuni setiap muslim kecuali mereka-mereka yang saling memutuskan tali persaudaraan." (HR. Ahmad).
Puasa hari Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah atau Haji)
Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharam
Dari Salim, dari ayahnya berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Hari Asyuro (yakni 10 Muharram) itu jika seseorang menghendaki puasa, maka berpuasalah pada hari itu."
Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Bertujuan untuk meneladani puasa yang dilakukan oleh Nabi Daud AS. Karena puasa Daud dilakukan hampir setiap hari, Rasulullah tidak menambah puasa sunnah lainnya.
Bersumber dari Abdullah bin Amar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya puasa yang paling disukai oleh Allah SWT ialah puasa Nabi Daud AS. sembahyang yang paling di sukai oleh Allah ialah sembahyang Nabi Daud AS. Dia tidur sampai tengah malam, kemudian melakukan ibadah pada sepertiganya dan sisanya lagi dia gunakan untuk tidur kembali, Nabi Daud berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari."
Puasa bulan Rajab, Sya’ban dan pada bulan-bulan suci
Dari Aisyah RA ia berkata: "Rasulullah SAW berpuasa sehingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka sehingga kami mengatakan: beliau tidak berpuasa. Saya tidaklah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadan. Dan saya tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada puasa di bulan Sya’ban." (HR. Bukhori dan Muslim).