Ternyata Bukan Banyuwangi, Ini Sejarah dan Pesona Titik Paling Ujung Jawa Timur
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur.
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur
Ternyata Bukan Banyuwangi, Ini Sejarah dan Pesona Titik Paling Ujung Jawa Timur
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur. Namun ternyata Pulau Sakala yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini merupakan daerah paling timur di provinsi setempat. Bahkan, letaknya lebih timur daripada Pulau Bali.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama Pulau Pasumpahan? Pulau Pasumpahan, Menyimpan Pesona Keindahan Alam yang Eksotis di Tanah Minang Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Padang, Sumatra Barat.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Apa itu Tari Sintung Sumenep? Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama di Pantai Laipori, Sumba Timur? Pantai Laipori di Sumba Timur terkenal dengan keindahan pasir putihnya yang menakjubkan. Pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata yang belum banyak terjamah, sehingga menawarkan pesona alam yang masih alami dan indah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan pulau itu tenggelam? Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.
Sejarah
Pulau Sakala di Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep ini pertama kali ditemukan oleh para pelaut asal Sulawesi, seperti Makassar dan Mandar.
Saat itu, mereka kerap menjelajah ke arah selatan sampai ke Pulau Bali dan Kepulauan NTB.
Menguti situs resmi Pemkab Sumenep, Kepulauan Kangean termasuk Pulau Sakala dulunya menjadi tenpat istirahat sejenak bagi para pelaut.
Akses
Pulau ini terletak 603 kilometer dari Pulau Madura.
Daerah ini merupakan kawasan paling timur dari zona Waktu Indonesia Barat (WIB).
Mengutip TikTok dimass_senopati, untuk menuju Pulau Sakala dibutuhkan waktu sekitar 20 jam menggunakan kapal dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep.
Selain dari Sumenep, Pulau Sakala juga bisa diakses dari Sulawesi. Mengutip Brilio.net, meski menjadi salah satu pulau terluar di Kabupaten Sumenep, akses jalur transportasi menuju daerah ini cukup lancar.
Beragam
Pulau yang lokasinya sangat dekat dengan Provinsi Sulawesi Selatan ini dihuni oleh penduduk dengan latar belakang suku beragam. Mulai suku Madura, Bugis, Mandar, dan Suku Bajo.
Untuk itu, bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat juga cukup beragam. Ada bahasa Mandar, Bajo, Bugis, Madura, dan Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
- Serunya Pertunjukan Angklung Caruk Banyuwangi, Lomba Curi Perhatian Tampilkan Lagu dan Tarian Meriah
- Cerita 17 Delegasi Internasional Saat Kunjungi Banyuwangi
- Kini Sering Disalahpahami, Ini Kisah di Balik Santet Banyuwangi yang Bisa Membuat Lawan Jenis Jatuh Cinta
- Menelusuri Sejarah Jembatan Tertua di Pulau Sumatra, Diresmikan oleh Wapres RI Pertama
Eksotisme
Keindahan Pulau Sakala masih terjaga karena letak geografisnya cukup jauh dari daerah lain, sehingga tidak menjadi lokasi yang diserbu wisatawan.
Pulau Sakala dikelilingi pantai dan pohon kelapa yang menjulang tinggi, sementara tempat tinggal warga banyak yang berupa rumah panggung khas Bugis.
Semua pantainya bersih dengan hamparan pasir putih. Masih banyak terumbu karang tumbuh alami dan berbagai jenis ikan yang menjadi bukti kekayaan maritim Pulau Sakala.
Makanan Pokok
Berbeda dari mayoritas masyarakat Indonesia yang makanan pokoknya beras, warga Pulau Sakala lebih mengandalkan singkong dan umbu-umbian lain. Mereka menanami lahan mereka dengan aneka umbi-umbian.