Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Mayjen Farid Makruf punya rekam jejak panjang di dunia militer. Kapasitas pria kelahiran Bangkalan, Jawa Timur pada 6 Juli 1969 ini begitu mumpuni hingga ia dipercaya jadi Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Bagaimana Mahfud Md menilai penunjukan Maruli Simanjuntak sebagai Kasad? Mahfud menegaskan penunjukan seseorang dalam jabatan strategis di tubuh TNI, Polri dan pemerintahan merupakan wewenang dan hak prerogatif Presiden. Dia menilai, penunjukan Maruli sebagai Kasad telah memenuhi syarat. "Itu kewenangan presiden, menurut saya semua syarat yang diperlukan untuk menjadi Kasad itu sudah dipenuhi oleh Maruli dan beberapa jenderal lain. Terus pilihan terakhir terhadap beberapa yang memenuhi syarat itu ya presiden, sebagai panglima tertinggi," ungkap Mahfud.
-
Kapan Kemal Idris menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad? Di tahun 1966, Kemal Idris menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad. Dia punya andil besar dalam transisi Orde Lama ke Orde Baru.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
Pendidikan Militer
Farid kini berstatus sebagai Perwira Tinggi TNI AD merupakan lulusan Akademi Militer (1991). Ia kemudian menerima pendidikan militer melalui Sesarcabif, Dik PARA, Komando, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad (2005), Sesko TNI, hingga Lemhannas (2019).
Selain pendidikan militer, Farid Makruf memperoleh gelar Master dalam bidang Security Study di University of Hull, Inggris pada 1998 silam.
Pengalaman
Pada 2003-2004, Farid Makruf yang saat itu masih berpangkat Kapten ditugaskan bergabung dengan UNAMSIL (United Nation Mission in Sierra Leone). Misi ini dibentuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak Oktober 1999 bertugas membantu pelaksanaan Kesepakatan Perdamaian Lomé, perjanjian yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang saudara Sierra Leone.
Masuk Lemhanas tanpa Tes
Pada tahun 2018, Farid Makruf yang berpangkat Kolonel ditunjuk jadi Komandan Satuan Tugas Komando Satgas Gabungan Terpadu (Dansatgas Kogasgabpad) Operasi Penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi Wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia berhasil membuat sistem bantuan pemerintah berupa rumah senilai Rp50 juta per unit. Saat itu, ia berhasil membangun 47 ribu rumah di Lombok. Berkat peran besarnya, Farid diterima Lemhanas tanpa tes. Ia menyelesaikan pendidikan di Lemhanas pada tahun 2019.
Mulai Dikenal Publik
Nama Farid mulai melambung saat ia menjabat Komandan Korem 132/Tadulako yang berada di bawah naungan Kodam XIII/Merdeka.
Ia turun langsung ke lapangan untuk memburu sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, mengejar Ali Kalora cs.
Farid MakrufNostalgia
Farid cukup aktif mengunggah kegiatannya di media sosial Instagram @faridmakrufma. Salah satu unggahannya yang mencuri perhatian adalah saat ia memajang beberapa foto dirinya masih muda.
Farid menceritakan, selama anggota Kopassus dirinya menjalani latihan fisik dan mental secara intensif. Mulai dari strategi militer, taktik pertempuran, berlari jarak jauh, mengangkat beban berat, berenang dalam kondisi sulit, dan masih banyak lagi.