KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya
Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut
Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut
KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini merupakan salah satu pejabat era Orde Baru yang bisa diandalkan. Presiden Soeharto menaruh kepercayaan tinggi terhadapnya. Meski demikian, ia dikenal sebagai pejabat Orde Baru yang bersih dan tidak korup.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Siapa yang menjadi KSAD pertama Indonesia? Pada Februari 1948, Djatikusumo resmi diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan menjadikannya KSAD pertama Indonesia.
-
Siapa KSAD termuda di Indonesia? Lahir pada tahun 1918, ia resmi menjadi KSAD ke-2 menggantikan GPH Jatikusumo di usia yang cukup muda yaitu 31 tahun. Selain Nasution, GPH Jatikusumo juga menjabat sebagai KSAD di usia yang sama. Kedua sosok ini menjabat sebagai KSAD termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Kapan Jenderal Bambang Utoyo menjabat sebagai KSAD? Pada tahun 1955, Presiden Soekarno mengangkat Jenderal Mayor Bambang Utoyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-4. Ia menjabat dalam kurun waktu cukup singkat yakni pada 27 Juni 1955 – 28 Oktober 1955.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang bercanda dengan Rudi? Dito: 'Ehmm…kasih tau ga yaaaa..? Ya pokoknya kalau mau masuk website ya harus ketik 'www' dulu. Kalau ga salah, itu singkatan dari Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh'
Latar Belakang
Pria bernama Rudini ini lahir dari pernikahan R. Ismangun Puspohandoyo dan Kusbandiah. Rudini lahir pada 15 Desember 1929.
Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Malang. Kedua orang tua Rudi menginginkannya menjadi dokter, namun ia bersikeras mendaftar sebagai tentara.
Setelah lulus SMA, ia mengenyam beragam pendidikan militer.
KSAD Rudini
Karier
Sebagai anggota TNI AD, Rudini pernah mendapat sejumlah tugas penting. Mulai dari Resimen Tim Pertempuran menumpas pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan, instruktur di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang.
Wakil Komandan dan Komandan Batalyon 401/Banteng Raiders, Kepala Staf dan Komandan Brigade Infanteri Linud 18/Kostrad, Kepala Staf dan Panglima Komando Tempur Lintas Udara, Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat, Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).Mengutip merdeka.com, selain di bidang militer, Rudini juga pernah dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Inisiator IPDN
Pada tahun 1990, Rudini membentuk Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Nasional di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Pada tahun 1992, Presiden Soeharto meresmikan dan meningkatkan status perguruan tinggi ini menjadi STPDN (kini menjadi IPDN).
Tak Segan Kritik Presiden
Rudini pernah menghadap Ibu Negara, Tien Soeharto, dan Presiden Soeharto karena urusan serius. Pertama, ia menemui ibu Tien Soeharto untuk meluruskan namanya usai salah satu perwira TNI AD mengadu pernah ditindak Rudini gara-gara sering bisnis tanah. Rudini mengungkap bahwa sertifikat tanah yang diproses sang perwira adalah palsu. Ia meminta Tien Soeharto mengembalikan sertifikat palsu melalui dirinya. Rudini kemudian memberikan sertifikat tanah yang asli kepada Ibu Negara.
Tak hanya itu, saat menjabat Menteri Dalam Negeri sekaligus menjabat Lembaga Pemilihan Umum (kini KPU), ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto yang memintanya menjadi Ketua Golkar. Rudini tidak mau menjadi penyelenggara pemilu sekaligus peserta pemilu karena sama saja menyalahi aturan.