Pria Ini Janjikan Bisa Jadi ASN di Pemprov Jatim, Nasibnya Malah Berakhir di Sini
Pelaku penipuan berinisial KRH yang mengaku bisa memasukkan seseorang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) akhirnya ditangkap aparat polisi Satreskrim Polresta Sidoarjo, Jawa Timur. Begini nasibnya sekarang.
Pelaku penipuan berinisial KRH yang mengaku bisa memasukkan seseorang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) akhirnya ditangkap aparat polisi Satreskrim Polresta Sidoarjo, Jawa Timur.
"Pelaku melakukan penipuan terhadap 75 orang dengan dijanjikan sebagai ASN di Pemprov Jawa Timur," terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Sidoarjo Kompol Wahyudin Latif di Sidoarjo, Jumat (8/1/2021).
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa yang menandakan bahwa Sidoarjo merupakan kawasan penting bagi perkembangan Islam di Jawa Timur? Keberadaan lebih dari 5.000 masjid dan musala di Kabupaten Sidoarjo menandakan bahwa daerah ini merupakan kawasan penting bagi perkembangan islam di Jawa Timur.
Kronologi Kejadian
©2014 Merdeka.com
Berdasarkan penuturan Kompol Wahyudin, penangkapan terhadap pelaku penipuan di wilayah Kecamatan Krian, Sidoarjo, pada 28 Desember 2020.
"Pelaku melakukan penipuan terhadap 75 orang dengan dijanjikan sebagai ASN di Pemprov Jawa Timur," lanjutnya, dikutip dari Antara Jumat (8/1).
Dalam melakukan aksinya, pelaku meminta imbalan antara Rp30 juta hingga Rp50 juta untuk masing-masing korban. Pelaku juga mengaku sebagai pegawai Pemprov Jatim sehingga bisa memasukkan orang menjadi ASN di Pemprov Jatim.
"Korban berasal dari berbagai kota di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Jombang. Untuk meyakinkan para korban, pelaku mengaku memiliki jaringan di Pemprov Jatim," imbuhnya.
Bahkan, untuk meyakinkan para korban, pelaku melakukan serangkaian tes masuk. "Untuk meyakinkan korban, pelaku juga sempat melaksanakan tes tulis dan tes psikologi di salah satu hotel," terang Kompol Wahyudin.
Selanjutnya, setelah korban menjalani tes tulis dan psikologi, serta dinyatakan lulus, semua korban diberi surat keputusan (SK) menjadi pegawai Pemprov Jatim. Namun, rupanya SK tersebut merupakan SK palsu. Setelah mendapatkan SK dari pelaku, korban tidak mendapatkan kejelasan dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya, korban berinisiatif melapor ke pihak kepolisian.
Korban Cukup Banyak
"Kasus ini terungkap setelah korban dan kepolisian melakukan kroscek ke kantor BKD mengenai SK yang diberikan pelaku dan menanyakan soal perekrutan," lanjutnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku, aksi penipuannya berhasil mendapatkan korban cukup banyak. Pasalnya, korban juga diminta mencari orang lain yang mau diajak dengan imbalan bonus uang Rp1 juta.
"Dengan begitu dia bisa menjaring banyak korban. Dalam menjalankan penipuannya, pelaku tak sendiri. Ia dibantu oleh temannya berinisial M tetapi sudah meninggal beberapa waktu lalu," ungkap Kompol Wahyudin.
Uang Hasil Penipuan Sudah Ludes
©©2014 Merdeka.com
Selanjutnya, uang yang didapat pelaku dari aksinya melakukan penipuan selama dua tahun sudah ludes. Satreskrim Polresta Sidoarjo hanya berhasil menyita barang bukti uang yang tersisa yakni sebesar Rp1 juta.
"Ya tinggal mengalikan saja, korbannya ada 75 dikalikan dengan Rp30 juta sudah berapa itu. Sekarang uangnya hanya sisa Rp1 juta, karena digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Pelaku akan dikenakan pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan, dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara," pungkasnya.