Sejarah Pelabuhan Canggu, Pintu Gerbang Menuju Kerajaan Majapahit
Dalam sejarahnya, Majapahit punya sebuah pelabuhan bernama Canggu. Kini ia merupakan sebuah desa yang terletak tak jauh di utara Kota Mojokerto. Bisa dikatakan dulunya pelabuhan ini merupakan pintu gerbang menuju pusat Kerajaan Majapahit.
Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah berkuasa di wilayah Indonesia. Namun keruntuhannya meninggalkan jejak misteri yang tak kalah besarnya.
Banyak misteri seputar Majapahit yang belum terkuak. Salah satunya mengenai pelabuhan yang besar perannya bagi sebuah peradaban agung. Dalam sejarahnya, Majapahit punya sebuah pelabuhan bernama Canggu.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Kenapa fakta penting dalam sebuah berita? Fakta dalam berita memiliki peran yang sangat penting karena menjadi landasan utama dalam penyajian informasi kepada publik. Sebagai elemen dasar dari sebuah berita, fakta memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah akurat, objektif, dan dapat dipercaya.
-
Dimana fakta digunakan dalam sebuah berita? Fungsi fakta dalam berita meliputi beberapa aspek penting yang mendukung kualitas dan kredibilitas informasi yang disajikan.
-
Apa fungsi utama fakta dalam sebuah berita? Fungsi fakta dalam berita meliputi beberapa aspek penting yang mendukung kualitas dan kredibilitas informasi yang disajikan. Adapun fungsi fakta dalam berita yaitu: Menjamin Akurasi dan Kredibilitas
-
Apa kesamaan antara gosip dan cerita? Kesimpulannya, kita menyukai cerita karena nilai-nilai bertahan hidupnya, dan kita menyukai gosip karena gosip hanyalah cerita tentang orang-orang.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
Kini ia merupakan sebuah desa yang terletak tak jauh di utara Kota Mojokerto. Bisa dikatakan dulunya pelabuhan ini merupakan pintu gerbang menuju pusat Kerajaan Majapahit.
Bahkan keberadaan Pelabuhan Canggu konon lebih tua dari pada peradaban Majapahit itu sendiri. Lalu seperti apa sejarahnya?
Sejarah Pelabuhan Canggu
©kemdikbud.go.id
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Pelabuhan Canggu sudah ada sebelum Kerajaan Majapahit dibangun. Beberapa orang mengatakan bahwa Pelabuhan Canggu didirikan oleh Raja Wisnuwardhana dari Kerajaan Singasari sekitar tahun 1271 Masehi.
Pelabuhan Canggu punya beragam fungsi, salah satunya adalah sebagai pusat ekonomi dan bisnis. Banyak saudagar dari bangsa asing yang datang ke pelabuhan itu demi kepentingan dagang. Salah satu dari mereka adalah Cheng Hwe, seorang pebisnis ulung muslimah dari Tiongkok.
Pada era kejayaannya, Pelabuhan Canggu menjadi titik temu pedagang antar bangsa, khususnya pada zaman Kerajaan Majapahit. Selain memiliki fungsi dagang, Pelabuhan Canggu juga menjadi salah satu tempat prostitusi kuno, pangkalan militer, serta pelabuhan bea cukai.
Bukti Keberadaan Pelabuhan Canggu
Foto: Youtube/Andaka TV ©2023 Merdeka.com
Bukti keberadaan Pelabuhan Canggu dapat dilihat dari Prasasti Canggu. Dalam prasasti itu disebutkan ada 33 desa yang menjadi tempat penyeberangan di tepi Sungai Bengawan Solo dan 44 desa di tepi Sungai Brantas.
Dari berbagai desa itu ada beberapa tempat yang berkembang menjadi pelabuhan sungai yang besar antara lain Canggu, Bubat, dan Terung.
Saat itu, Sungai Brantas menjadi salah satu jalur perdagangan dari pesisir laut menuju kawasan pedalaman Pulau Jawa. Apalagi sungai ini memiliki banyak percabangan menuju kawasan hilir di antaranya Sungai Porong dan Sungai Kalimas.
Jejak Kejayaan yang Hilang
©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Kini, Pelabuhan Canggu hanya menyisakan sebuah jejak kejayaan yang hilang. Di bekas pelabuhan ini kini telah dipenuhi permukiman penduduk yang ramai. Pemukiman itu dikenal dengan nama Desa Pelabuhan untuk menandakan bahwa di sana dulu pernah ada pelabuhan yang besar.
Bekas lokasi tersebut berada di titik pecahan Sungai Brantas yang menjadi dua aliran, di mana ke arah utara menjadi Sungai Kalimas yang bermuara di Kalimas, Surabaya, sedangkan ke arah timur menjadi Sungai Porong yang bermuara di Banger, Pasuruan.