SMP Swasta di Surabaya hanya Dapat Satu Murid pada Tahun Ajaran Baru, Sistem Zonasi Jadi Sorotan
Salah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Fenomena sepi peminat tak hanya melanda sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta
SMP Swasta di Surabaya hanya Dapat Satu Murid pada Tahun Ajaran Baru, Sistem Zonasi Jadi Sorotan
Salah satu sekolah swasta di Kota Surabaya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tenggilis Jaya hanya mendapatkan dua murid pada tahun ajaran baru 2023/2024. Namun, salah satu murid baru justru mengundurkan diri.
Kekurangan Murid
Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tenggilis Jaya Surabaya Hari Poedjo Irianto mengungkapkan, berkurangnya jumlah siswa secara drastis di sekolah tersebut salah satunya terjadi akibat kebijakan sistem zonasi. "Sejak ada sistem zonasi, sekolah ini jadi berkurang siswanya, apalagi usai pandemi Covid-19," terangnya.
- Kapolres Surabaya Dipeluk Gembira Siswa SMK Prapanca 2 Usai Penyegelan Sekolah Dibuka Kembali
- Jelang Deklarasi Capres-Cawapres, Muhaimin Sowan ke Ibunda dan Ziarah ke Makam Ayah
- Wali Kota Eri soal Polemik Seragam Sekolah: Warga Surabaya yang Kaya Jangan Pura-Pura Miskin
- Siswa Baru Tak Wajib Beli Seragam di Sekolah, Pemkot Surabaya Minta Orang Tua Lapor jika Pihak Sekolah Memaksa
Sedikit Murid
Saat ini, pelajar yang menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Tenggilis Jaya tidak banyak. Total hanya 15 siswa. Rinciannya 12 siswa kelas 9, dua siswa kelas 8 dan satu siswa kelas 7.
Bukan Sekolah Mahal
SMP Tenggilis Jaya Surabaya bukan sekolah mahal. Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP) per bulannya Rp100 ribu. Sementara uang masuk siswa baru dikenakan Rp 800 ribu dan bisa diangsur. "Bahkan kami beri fasilitas antar jemput Gojek gratis jika ada siswa yang keberatan menyediakan biaya transportasi menuju sekolah," ujar sang kepala sekolah, dikutip dari LIPUTAN6.COM.
Pihak SMP Tenggilis kerap curhat kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya tentang minimnya jumlah siswa, namun tidak ada solusi kongkret. Tahun ini misalnya, SMP Tenggilis Jaya Surabaya hanya diminati dua siswa baru meski masa pendaftaran SMP swasta di Surabaya dibuka lebih lama dari pada SMP Negeri. (Foto: Dok. Kemdikbud RI)
Data Dinas Pendidikan Kota Surabaya menunjukkan jumlah lulusan SD di Surabaya tahun ini mencapai sekitar 46.000 siswa. Sedangkan daya tampung SMP negeri hanya sekitar 18.000 siswa. Seharusnya sekitar 27.000 siswa bisa tertampung di SMP swasta. (Foto: liputan6.com)