107.227 Pengungsi Banjir Kalsel Sudah Kembali ke Rumah Masing-Masing
Terkait kerugian infrastruktur yang terdampak, Mujiyat melaporkan, berdasarkan data BPBD Kalsel hari ini pukul 09.00 WIB, 1.688.695 jalan raya dan 128 jembatan terdampak banjir. Selain itu, 101.663 rumah dan 1.415 sekolah juga terendam banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan melaporkan, 107.227 pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Hingga hari ini, Selasa (2/2) masih ada 28.379 orang yang masih mengungsi.
"Jumlah pengungsi tadinya 135.656, pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Banjar, ada 82.782 orang yang mengungsi," kata Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat dalam Focus Grup Discussion (FGD) Banjir Kalimantan Selatan, Selasa (2/2).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, jumlah korban yang terdampak yakni sebanyak 633.732 jiwa atau 176.278 KK. 24 warga dilaporkan meninggal dunia dan masih ada 3 warga yang dinyatakan hilang.
Terkait kerugian infrastruktur yang terdampak, Mujiyat melaporkan, berdasarkan data BPBD Kalsel hari ini pukul 09.00 WIB, 1.688.695 jalan raya dan 128 jembatan terdampak banjir. Selain itu, 101.663 rumah dan 1.415 sekolah juga terendam banjir.
"840 tempat ibadah dan 125 sarana kesehatan juga terdampak Banjir," kata dia.
Pihaknya pun telah membangun jembatan darurat di Jalan Nasional, yaitu Jembatan Sungai Salim di Desa Tungkap Mataraman, yang terletak di Kabupaten Banjar, kemudian Jembatan Darurat Tabanio 2 di Kabupaten Tanah Laut.
Dari 11 kabupaten/kota yang terdampak banjir, ada 5 wilayah yang masih tergenang. Tinggi genangan antara 5-30 centimeter. Kelima wilayah tersebut yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, HSS, HST, dan Kota Banjarmasin.
Seperti yang diketahui, Gubernur Kalimantan Selatan telah memperpanjang Status Tanggap Darurat selama 7 hari, yakni sejak 28 Januari hingga 3 Februari esok hari. Sehingga totalnya, Status Tanggap Darurat bencana di Provinsi Kalsel terhitung selama 28 hari atau tiga minggu.
"Kami masih terus melakukan pendataan kerusakan di wilayah terdampak. Ada 59 lembaga yang turut membantu menangani banjir di Kalsel ini, ada relawan juga sekitar 2.700 orang," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Raditya Jati melaporkan, banjir kembali melanda Kalimantan Selatan pada hari Senin kemarin (1/2) pukul 08.30 WITA. Tinggi muka air mencapai 150 centimeter. Tidak ada korban jiwa namun 1.843 jiwa atau 483 KK terdampak.
"Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang disertai kiriman air dari Kecamatan Tebing Tinggi. 452 unit rumah terdampak, 15 hektar sawah tergenang banjir," kata Raditya.
Totalnya ada delapan desa di dua kecamatan yang terdampak. Di Kecamatan Awayan, yaitu Desa Tundakan Hulu, Ambakiang, Putat Basiun, Awayan, Badalungga dan Badalungga Hilir. Sedangkan di Kecamatan Batumandi, yakni Desa Tariwin dan Lok Batu.
Baca juga:
Total Kerusakan dan Kerugian Banjir Kalsel Mencapai Rp 1,127 Triliun
Volume Sampah di Banjarmasin Naik 100 Persen Lebih Setelah Dilanda Banjir
289 Sekolah di Banjarmasin Rusak Akibat Banjir, Terbanyak Gedung SD
Tambang Batu Bara Kalsel Terdampak Banjir, ESDM Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik
Nilai Kerugian Akibat Banjir di Kalsel Ditaksir Rp1,3 Triliun