183 Ditangkap Terkait Demo 22 Mei di Jakbar, Ditemukan Zat Tertentu di Bom Molotov
Mereka terbukti melakukan kerusuhan dan perusakan, salah satunya Asrama Polri Jalan Petamburan. Dari para pelaku, polisi mengamankan beberapa barang bukti.
Demo berujung rusuh terjadi di wilayah Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat pada 21 dan 22 Mei kemarin. Buntutnya, seratusan lebih diduga pelaku dari berbagai daerah ditangkap.
"Total yang kita amankan itu 183 orang. Itu dari kelompok Banten 41 orang, Jawa Barat 27 orang, Bekasi 11 orang, Jawa Tengah 13 orang, Sumatera 11 orang, Jakarta Timur 9 orang, Jakarta Selatan 6 orang, Jakarta Utara 3 orang, Jakarta Pusat 7 orang, Jakarta Barat 49 orang dan 6 orang masih berada di RS Polri Kramatjati. Total 183 orang yang berhasil kita amankan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi, di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (23/5).
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimanakah Desa Pocong berada? Sebuah desa di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memiliki nama unik yakni Desa Pocong.
-
Dimana Markas Besar Polri berlokasi? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana Pasar Gede berada? Pasar Gede berada di kawasan Pecinan Solo. Banyak orang keturunan Tionghoa yang berdagang di sana.
-
Dimana letak Desa Rowosari? Desa ini dikenal sebagai sentra beras organik Desa Rowosari di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember memiliki potensi pertanian yang dahsyat.
"Kami sebut ini bukan pelaku demo. Ini untuk menciptakan kerusuhan," katanya.
Mereka terbukti melakukan kerusuhan dan perusakan, salah satunya Asrama Polri Jalan Petamburan. Dari para pelaku, polisi mengamankan beberapa barang bukti.
"92 Handphone, 1 sarung, 1 peer besi, 19 amplop berisi uang tunai, pasta gigi, 7 buah batu, 1 buah petasan, 1 bambu runcing, 1 golok, 2 buah bom molotov, 12 buah anak panah, dan 1 buah gunting rumput," katanya.
Pada bom molotov yang disita, ditemukan zat mencurigakan. Zat itu sedang diselidiki di laboratorium forensik.
"Ini akan kita bawa ke laboratorium forensik, karena berdasarkan informasi intelijen sebelum ini digunakan dicelupkan ke dalam zat tertentu kami akan cek informasi intelijen. Termasuk bom molotov, zatnya pun kami akan cek dalam isinya seperti apa karena dari informasi intelijen bom molotov disertai dengan zat tertentu sehingga menambah daya ledaknya, lebih lama, jadi (apinya) melekatnya akan lebih lama," bebernya.
Atas perbuatan mereka, para pelaku diancam Pasal berlapis dengan ancaman 12 tahun penjara.
"Jadi untuk konstruksi pasal kita sangkakan dengan pasal 212 perlawanan terhadap tugas di itu juga dengan 214, 170 melakukan pengrusakan yang dilakukan selama bersama-sama dan 187 tentang pembakaran dan ancaman maksimalnya 12 tahun penjara," kata Hengki.
Baca juga:
Lokasi Mobil Terbakar di Petamburan Jadi Tempat Ngabuburit Warga
Mobil Yang Terbakar Akibat Demo 22 Mei Bisa Dapat Asuransi? Ini Penjelasan AAUI
Isu Bakal Ada Kerusuhan Lagi, Pertokoan di Slipi Tutup Lebih Awal
Polisi Rilis Tersangka dan Ambulans yang Dipakai Kerusuhan 22 Mei
Massa Perusuh Ngaku Dibayar Rp 300 Ribu ke Pedagang di Slipi
Demo Ricuh 22 Mei di Pontianak, 18 Orang Dirawat di Rumah Sakit