20 Hektare Lahan Tidur di Ogan Ilir Terbakar, Api Belum Padam
Lahan tidur seluas 20 hektare di wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terbakar sejak kemarin. Hingga Kamis (29/7) pagi, api belum berhasil dipadamkan.
Lahan tidur seluas 20 hektare di wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terbakar sejak kemarin. Hingga Kamis (29/7) pagi, api belum berhasil dipadamkan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini terjadi Desa sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Rabu (28/7) mulai pukul 15.00 WIB. Titik api berada di koordinat -3°29'15.0"S 104°36'02.0"E.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, karhutla berada di lahan tidur dengan vegetasi semak belukar. Pemilik lahan belum diketahui dan masih diselidiki.
"Luasan lahan yang terbakar kemarin sekitar 20 hektare, api sampai sekarang masih belum padam karena sampai semalam baru sekitar 7 hektare yang dipadamkan," ungkap Ansori, Kamis (29/7).
Petugas Manggala Agni, BPBD, TNI, dan Polri sejak kemarin berupaya menjinakkan api dengan cara manual, mobil tangki, dan mesin sibaura. Mereka memanfaatkan air yang cukup tersedia di kanal-kanal tak jauh dari lokasi kebakaran.
"Api belum padam total, masih menyisakan api kecil yang tidak bisa lagi dijangkau. Hari ini dilanjutkan pemadaman," kata dia.
Sumber atau penyebab munculnya titik api belum diketahui. Api cepat membesar didukung lahan kering karena sudah cukup lama tidak diguyur hujan.
"Kami imbau semua pihak waspada karena sebentar lagi puncak kemarau. Ada api kecil saja bisa cepat meluas jika tidak segera dipadamkan," pungkasnya.
Baca juga:
Kebakaran Hutan dan Padang Rumput Akibat Erupsi Gunung Ile Lewotolok Semakin Meluas
10 Daerah Sumsel Darurat Karhutla, BPBD Minta Tambahan Heli untuk Water Bombing
50 Gajah Selamat dari Kebakaran Hutan Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Helikopter 16 Kali Water Bombing Taman Nasional di Inhu yang Terbakar
Karhutla di OKI Meluas ke Habitat Gajah di SM Padang Sugihan
Kebakaran Hutan Terbesar di AS Terus Meluas