3 Hari Hilang, Nelayan Kaltara yang Jatuh dari Bagan Udang Ditemukan Tewas
Pencarian tim SAR gabungan di hari ketiga berbuah hasil. Supriadi (38), nelayan udang yang jatuh dari bagan, dan tenggelam di perairan Muara Sajau, Bulungan, Kalimantan Utara, sore ini ditemukan meninggal.
Pencarian tim SAR gabungan di hari ketiga berbuah hasil. Supriadi (38), nelayan udang yang jatuh dari bagan, dan tenggelam di perairan Muara Sajau, Bulungan, Kalimantan Utara, sore ini ditemukan meninggal.
"Sudah, korban ditemukan sekitar jam 17.53 sore ini tadi, dalam kondisi meninggal dunia," kata Kasi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Octavianto, dikonfirmasi Minggu (6/10) malam.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kenapa para tentara salib ini tewas? Menurut sejarah Perang Salib, saat itu Sidon sedang dikepung dan dihancurkan pada tahun 1253 oleh tentara Mamluk dan tahun 1260 oleh bangsa Mongol. Kemungkinan besar para prajurit ini tewas dalam salah satu pertempuran ini.
-
Apa yang aneh dan mengerikan ditemukan pada keempat tengkorak tersebut? Semua tengkorak memiliki tanda yang sama: adanya lubang bor dan tanda aneh di sekitar rahang, seolah-olah kepalanya telah tergores. Lubang tersebut menunjukkan tengkorak-tengkorak tersebut digantung pada seutas tali. Bekas goresan menunjukkan rahang telah dikuliti sebelum kepala digantung dan dipajang.
-
Bagaimana Alwi Fadli tewas? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Octavianto menerangkan, korban ditemukan berjarak sekitar 2 mil ke arah barat, dari titik lokasi berdirinya bagan udang, di perairan Muara Sajau. "Kondisi korban tanpa mengenakan pakaian," ujar Octavianto.
"Jadi, atas permintaan keluarga, korban langsung dibawa ke rumah duka, di Desa Sajau. Jadi, setelah tim SAR gabungan melakukan briefing, operasi SAR dinyatakan ditutup. Semua satuan, kembali siaga," ujar Octavianto.
"Kalau untuk kendala, sekitar lokasi pencarian tim SAR gabungan tidak menemui ada kendala. Kalau soal cuaca selama pencarian, cukup cerah ya," demikian Octavianto.
©2019 foto : HO/Basarnas
Diketahui, Supriadi (38), nelayan Desa Sajau, Bulungan, Kalimantan Utara, dilaporkan tenggelam dan hilang terseret arus deras perairan Muara Sajau di Bulungan, Jumat (4/10) pagi, sekira pukul 10.00 Wita. Sebelum kejadian nahas itu, korban bersama temannya sesama warga Desa Sajau, Adi (26), sedang menarik jaring tugu atau bagan di perairan.
Keduanya jatuh ke perairan, namun Adi berhasil selamat. Nahas bagi Supriadi, dia terlepas dari pegangan Adi, dan tenggelam. Tim SAR gabungan seperti Basarnas Pos SAR Tarakan, Polair Bulungan, BPBD Bulungan dibantu masyarakat, melakukan pencarian hingga petang ini, berhasil ditemukan.
(mdk/bal)