3 Pemabuk di Semarang tewas usai gelar pesta miras dua malam
Pesta miras diikuti baik laki-laki maupun perempuan yang datang bergantian.
Tiga orang tewas usai menggelar pesta minuman keras (miras) di tempat kos milik Arif Sukirman di Lingkungan Langensari Barat, Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah. Mereka adalah Ahmad Feriyanto (22) warga Desa Keji, Joko Waluyo alias Jack (31) warga Perumahan Nitibuana Ungaran Timur; dan Aminah alias Ina (25) warga Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.
Sedang satu korban lainya, Al Fatah, sampai saat ini masih dalam proses perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, Minggu (29/3) sekitar pukul 03.00 WIB, korban Jack dan satu temannya bernama Tesy terlihat membawa beberapa kardus berisi miras merek Red Label dan Black Label. Kemudian pukul 08.00 WIB, keduanya menenggak miras di dalam kos dan disaksikan oleh Sugeng yang belakangan bekerja sebagai satpam.
Satu jam kemudian, ada tujuh perempuan termasuk Aminah dan satu laki-laki yang datang bergabung. Diketahui pula, Senin (30/3) sekitar pukul 03.00 WIB, Jack terkapar di pintu gerbang kos-kosan. Setelah mandi dan dibelikan susu kaleng oleh Sugeng, sekitar pukul 21.00 WIB, Jack diketahui tewas di kamar kos.
"Setelah satu meninggal, ada dua orang temannya lagi yang tewas. Warga kemudian lapor Polisi, aparat yang datang langsung mengamankan lokasi," ungkap Rudi (37), pedagang angkringan yang berjualan tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) Selasa (31/3).
Mendapatkan laporan, petugas Sat Reskrim Polres Semarang kemudian melakukan penyisiran. Dari kamar kos, anggota menemukan 19 botol miras utuh merek Red Label serta Black Label. Tidak jauh dari kamar kos di mana korban Jack tewas, polisi menemukan satu kaleng susu beruang dan 9 botol merek serupa dalam keadaan sudah kosong.
Kapolres Semarang, AKBP Muslimin Ahmad saat dikonfirmasi menyebutkan, guna penyelidikan pihaknya telah mengamankan botol miras kosong dan sisa miras merek Redlabel dan Blacklabel dari TKP.
"Indikasinya keracunan miras, karena kalau dikatakan over dosis juga tidak tepat karena tidak ada ketentuan dosis dalam botol miras tadi," katanya.
Berdasarkan data laporan yang masuk ke polisi, pesta miras di tempat kos milik Arif Sukirman itu berlangsung sejak Sabtu (29/3) kemarin. Pesta miras tadi diikuti baik laki-laki maupun perempuan yang datang bergantian.
"Bergiliran, ada yang pulang tetapi ada yang datang lagi mulai malam minggu sampai malam senin. Artinya, pesta miras berlangsung satu hari dua malam," terangnya.
Ditanya apakah miras yang ditenggak korban tergolong palsu, Kapolres belum berani memastikan mengingat saat ini masih didalami. Terlepas dari itu, dua jenazah memang sudah diambil dan dimakamkan pihak keluarga. Satu jenazah atas nama Aminah masih berada di kamar mayat RSUD Ungaran. Polisi akan meminta izin keluarga untuk keperluan autopsi.
"Apakah dijual sesuai izin atau tidak, kepastiannya masih kita dalami. Barang bukti yang diamankan akan dikirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya. Keluarga korban tewas hendak kami menghendaki autopsi atau tidak," tegasnya.
Di temui di ruangan Sat Reskrim Polres Semarang, Sulkalal (55) paman Aminah menjelaskan, keponakannya sejak setahun lalu memang pamit hendak bekerja di Ungaran. Hanya saja pihak keluarga tidak tahu persis yang bersangkutan kerja apa.
"Awal informasi diperoleh dari Pemerintah Desa Sitiluhur, keluarga di rumah langsung syok," jelasnya, didampingi Plt Kades Sitiluhur, Abdul Syukur.
Pihak keluarga berharap, anak ketiga dari empat bersaudara itu tidak diautopsi karena alasan kondisi kedua orang tuanya yang syok. "Ibunya punya riwayat penyakit jantung, kalau jenazah terlalu lama di kamar mayat apalagi diautopsi saya khawatir kondisi ibu korban tambah buruk," pungkasnya.
Baca juga:
Tak cuma maling ikan, kapal asing juga selundupkan narkoba dan miras
Pesta miras oplosan di Prabumulih, 5 warga tewas
Polisi tangkap puluhan pemuda mabuk-mabukkan di tempat karaoke
Usai pesta miras oplosan, Gingin dan 3 kawannya tewas
Ingin mabuk tapi kantong cekak, Boy curi vodka dan bir dari gerobak
Ajak siswi SMK minum arak di kafe, pemangku adat disidang warga
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Di mana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang menarik dari rumah terbengkalai di Semarang? Ruang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas. Sayangnya, bangunan tersebut kini mulai termakan usia dan tak terawat.