31 Imigran Afganistan di Bantul didatangi massa saat beribadah
Kedatangan massa terkait dugaan praktik ajaran syiah dari imigran.
Tiga puluh satu imigran asal Afganistan didatangi FUI (Forum Umat Islam) Yogyakarta saat melakukan ibadah di Balai Pemuda Ambarbinangun, Kasihan, Bantul, Senin (19/10) malam. Massa FUI menuding para imigran tersebut telah melakukan praktik penyimpangan agama.
Kepala Dinsosnakretrans DIY, Untung Sukaryadi mengatakan kejadian tersebut bukanlah penyerangan seperti kabar yang beredar. Massa FUI hanya berdialog karena ada dugaan ajaran syiah yang dipraktikkan oleh para imigran.
"Kejadiannya sekitar jam sepuluh malam. Saya terima laporan, lalu ke sana. Saya tidak tahu persis itu aliran apa, tapi teman-teman yang datang tahu itu syiah," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (20/10).
Untung menjelaskan secara sosial masyarakat menerima keberadaan para imigran. Hanya saja, keyakinan mereka dianggap menyimpang dari kaidah Islam.
"Semuanya hanya itu dari Afganistan, satu orang Rohingnya, Suni seperti kita. Kalau syiah memang saya sendiri tidak bisa menerima," terangnya.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY, Pramono mengatakan mereka tidak tahu jika ada imigran yang dibawa ke Yogyakarta oleh IOM (Internasional Organization for Migration).
"Tidak ada pemberitahuan atau koordinasi dari IOM. Kita tahu setelah ada kejadian ini," ujarnya.
Dia pun menegaskan jika Yogyakarta sendiri tidak memiliki tempat penampungan. Sehingga terasa janggal jika ada imigran yang dibawa ke Yogyakarta.
"Kita biasanya saja nitip ke Semarang, ini kita tidak tahu kenapa bisa seperti ini," ungkapnya.
Sementara ini sejumlah imigran tersebut pun sudah dipindahkan ke Balai Latihan Kerja Dinsosnakretrans Sleman untuk sementara.
"Nanti mau dipindah ke mana lagi kita masih akan koordinasikan," pungkasnya.