4 Fakta baru kasus pembunuhan Sisca bantah keterangan polisi
Kini ditemukan fakta baru soal kasus tersebut yang jauh berbeda dengan versi polisi.
Polrestabes Bandung menyebut jika pembunuhan terhadap Sisca Yofie murni bermotif penjambretan yang dilakukan Ade dan Wawan. Polisi juga menutup rapat kemungkinan pembunuhan sadis tersebut bermotif dendam.
Polisi pun sudah menjelaskan kronologi pembunuhan wanita cantik berusia 34 tahun itu. Namun kini ditemukan fakta baru soal kasus tersebut yang jauh berbeda dengan versi polisi.
Kesaksian baru soal pembunuhan Sisca Yofie disampaikan oleh Rudi, anak pemilik indekos Sisca. Rudi menuturkan kronologi kejadian tewasnya Sisca dan mengungkap pengakuan sosok bernama Yadi.
Pengakuan Yadi kepada Rudi inilah yang berbeda dengan apa yang disampaikan polisi mengenai pembunuhan Sisca.
Berikut empat fakta baru tersebut:
-
Siapa Sisca JKT48? Sisca Saras atau yang dikenal sebagai Sisca JKT48 baru saja menyelesaikan studi S1. Tak main-main, Sisca menyandang predikat mahasiswa dengan nilai terbaik di kelulusannya.
-
Kapan Sisca Kohl melahirkan? Pada hari Jumat (8/9), Sisca Kohl melahirkan anak pertamanya dalam pernikahannya dengan Jess No Limit.
-
Prestasi apa yang diraih Sisca JKT48? Sisca menyandang predikat mahasiswa dengan nilai terbaik di kelulusannya. Video saat Sisca pidato tersebar di media sosial Twitter.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Siskaeee dan tersangka lain akan disidangkan? Dengan demikian, kasus yang menyeret para tersangka pemeran produksi film porno dalam waktu dekat akan segera naik ke meja hijau.
Sisca tidak dijambret tapi langsung dibacok
Cerita Rudi mengenai pengakuan Yadi ini disampaikan di indekos Sisca Yofie di kawasan Setra Sari, Bandung, Kamis (15/8). Rudi bersedia menemui wartawan setelah keluarga Sisca mengambil barang-barang di indekos tersebut. Saat itu, tidak ada anggota keluarga Sisca yang bersedia memberi keterangan.
Dari dalam rumah indekos, datang Rudi Artur, putra pemilik kos. Dia mengaku tahu kejadian pada hari tewasnya Sisca sekitar pukul 19.30 WIB saat keluar rumah. Dia kaget mendapati mobil Sisca dalam kondisi pintu terbuka dan mesin masih menyala.
"Kondisi mobil sudah terbuka, tapi tidak ada orangnya. Mobilnya masih menyala. Kejadian 18.30 WIB, saya keluar sekitar 19.30 WIB," kata Rudi.
Dia mengaku berbincang dengan seorang saksi bernama Yadi. Saksi Yadi menyampaikan kepada Rudi dua hari setelah kejadian tentang malam nahas Sisca.
"Dia (Yadi) orang yang sedang bertamu, yang tidak jauh dari Sisca," ujar Rudi.
Saat itu, Yadi berada di mulut Gang Tuker, sekitar 20 meter dari indekos Sisca. Keluar dari Gang Tuker dengan mengendarai motor, Yadi melihat pelaku dua orang ini turun dari motor yang diparkir sekitar 10 meter dari lokasi Sisca.
Saat itu Sisca lagi turun dari mobil dan sedang membuka pagar.
"Dua pelaku turun dari motor, lalu teriak 'woi'. Sisca nengok, lalu dibacok mengenai dahi kanan," ujar Rudi menirukan keterangan yang disampaikan Yadi.
Pelaku sempat memapah Sisca
Dari penuturan saksi Yadi, pelaku tiba-tiba langsung membacok Sisca saat sedang membuka gerbang. Sisca yang dibacok di dahi langsung lemah.
"Sisca melemah, kemudian dipapah ke motor sekitar 10 meter dari lokasi. Sisca diapit. Sisca dipapah," ujar Rudi menirukan Yadi.
Pengakuan Yadi ini sangat berbeda dengan apa yang disampaikan polisi mengenai kronologis kejadian pembunuhan.
Pelaku menyeret Sisca dengan cara menjambak rambut
Polisi menyebut jika pelaku tidak berniat menyeret Sisca. Namun usai tasnya dijambret, Sisca lalu berusaha mengejar pelaku dan terjatuh sehingga rambutnya masuk ke gir motor.
Dengan panik, pelaku lalu tetap melaju sehingga Sisca terseret karena rambutnya tergulung di gir motor. Keterangan polisi ini sangat janggal.
Keterangan versi polisi ini pun berbeda dengan apa yang dilihat oleh saksi Yadi. Yadi mengaku melihat pelaku menyeret kepala Sisca pakai tangan kiri.
Keterangan Yadi ini pun sepaham dengan saksi Uju. Uju juga melihat pelaku penyeret tubuh Sisca dengan cara menjambak rambutnya.
Tas Sisca ada di mobil tidak diambil pelaku
Polisi menyebut bahwa pembunuhan Sisca diawali dengan penjambretan tas milik wanita cantik itu. Namun lagi-lagi saksi di lokasi berkata lain.
Rudi tidak yakin bahwa kasus pembunuhan ini hanya sebatas kasus penjambretan. Hal tersebut dikarenakan tas korban tidak dibawa oleh pelaku.
"Setahu saya tas (Sisca) tidak hilang karena waktu masukkin mobil ada tas warna coklat di bawah bangku penumpang sebelah kiri," ujar Rudi.
Lalu versi siapa yang benar soal pembunuhan sadis ini?
Baca juga:
Cerita saksi Yadi yang diungkap anak pemilik kos Sisca
4 Perbedaan keterangan polisi dengan saksi dalam kasus Sisca
Menengok kamar kos Sisca Yofie
Satria Wawan sudah 3 kali intai kosan Sisca
Hasil autopsi, Sisca tewas kehabisan darah