4 Fakta mahasiswa di Medan gorok leher dosen sendiri
Mirisnya pembunuhan terjadi saat peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei kemarin.
Roynardo Sah Siregar, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), tega membunuh dosennya, Hj Nur'ain Lubis (63) alias Bunda Ain, justru saat peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei kemarin.
Pembunuhan dilakukan di kampus perguruan tinggi swasta ini. Korban merupakan dosen PPKN dan pernah menjabat Dekan FKIP UMSU.
"Korban adalah Dosen Fakultas FKIP UMSU Medan. Pelaku dan motifnya belum diketahui," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Helfi Assegaf.
Berikut 4 fakta pembunuhan sadis ini:
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Apa yang dicapai oleh Telkom dalam program Business Matching PaDi UMKM di Medan? Program tersebut senantiasa membawa hasil positif, termasuk pelaksanaan terbaru di Medan dengan mengantongi omzet hingga lebih dari Rp55 miliar dalam waktu sehari.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Di mana Universitas Terbuka menjangkau calon mahasiswa? Salah satunya kami mengikuti acara KLBB yang digelar selama dua hari ini.
-
Kapan program Business Matching PaDi UMKM terakhir di Medan dilakukan? Business Matching yang terselenggara di penghujung bulan Agustus 2023 lalu merupakan kegiatan keempat yang dilakukan oleh PaDi UMKM di sepanjang tahun.
-
Apa yang diraih oleh Mukhamad Ngainul Malawani di UGM? Pada Rabu (24/1), sebanyak 836 Mahasiswa Program Pascasarjana UGM menjalani wisuda di Grha Sabha Pramana. Salah satu dari mereka ada nama Mukhamad Ngainul Malawani (31). Pria yang akrab disapa Ngainul itu berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4,00 sekaligus berpredikat pujian. Tak hanya itu, ia juga menjadi wisudawan dengan predikat lulusan tercepat karena berhasil meraih gelar doktor dalam waktu 2 tahun 8 bulan 17 hari. Padahal masa studi rata-rata jenjang program S3 adalah 4 tahun 9 bulan.
Digorok di toilet
Setelah ditemukan, Nuraini sempat dibawa ke RSU Imelda Pekerja Merdeka. Namun nyawanya tidak tertolong. Jasadnya kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
"Saya ikut mengangkatnya. Sepertinya digorok. Di lengannya, bagian nadinya, juga dipotong sampai dalam kali," ucap Suryati, salah seorang Satpam UMSU.
Suryati mengatakan, saat dibawa ke RS Imelda, Nur'ain masih bernyawa. Namun, dia tidak tertolong karena banyaknya luka sayatan.
"Dia meninggal," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldy Subartono.
Pelaku sempat kabur usai membunuh
Roynardo, si pelaku, sempat lari dengan kondisi basah kuyup ke ke Fakultas Ekonomi UMSU usai menghabisi Nur'ain. Dia bahkan sempat berkilah basah karena keran air bocor.
"Awalnya saya dengar ada jeritan perempuan dari toilet FKIP. Saya datang ke sini dari gedung ekonomi. Sampai di sini toilet terkunci. Ada 3 CS (cleaning service) yang di luar pintu, namun mereka tak berani masuk," kata Syarif (54), saksi mata yang merupakan penjaga gedung Fakultas Ekonomi UMSU.
Syarif memberanikan diri mendobrak pintu. Dari dalam dia melihat pelaku basah kuyup.
"Dia basah, seperti memasukkan sesuatu ke celananya. Tapi enggak tahu masukkan apa. Waktu ditanya, dia bilang keran bocor, langsung lari dia," ujar Syarif.
Melihat pelaku kabur, Syarif langsung mengejarnya. Dia spontan melakukan tindakan itu karena pelaku sudah diteriaki sebagai pemerkosa.
Petugas kepolisian sempat kesulitan mengevakuasi pelaku. Kerumunan mahasiswa sempat menghalangi.
Mahasiswa ingin hakimi pelaku
Polisi menuding mahasiswa memicu bentrok di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), saat proses penangkapan Roynardo Siregar (21), pelaku pembunuhan dosen, Hj Nur'ain Lubis (63). Mahasiswa disebut menghalangi polisi dan ingin menghakimi pelaku.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, membeberkan rangkaian peristiwa itu.
"Sore sekitar pukul 16.30 WIB, kita mendapat informasi telah terjadi tindak penganiayaan terhadap dosen UMSU yang dilakukan mahasiswa," kata Mardiaz.
Polisi, kata dia, datang ke lokasi. Mereka berhasil mengamankan pelaku dari kamar mandi Fakultas Ekonomi.
"Tapi ada beberapa mahasiswa yang ingin menghakimi sendiri, sehingga pelaku kami amankan di pojok (kamar mandi)," ucap Mardiaz.
Saat petugas mencoba mengeluarkan pelaku dan membawanya pergi, sejumlah mahasiswa protes. Mereka menilai polisi tidak berhak di kampus.
"Kami harus masuk karena ini kan pidana murni," ujar Mardiaz.
Sempat terjadi bentrok mahasiswa vs polisi saat penangkapan
Sempat terjadi bentrok antara petugas dan sejumlah mahasiswa di dalam kampus Fakultas Ekonomi. Petugas kepolisian, termasuk Mardiaz, sempat mengangkat senjata.
Setelah negosiasi, petugas akhirnya dapat membawa pelaku keluar Fakultas Ekonomi. Namun, massa di luar sangat padat sehingga terjadi aksi saling dorong.
Dengan susah payah, petugas membawa dan menaikkan pelaku ke mobil polisi. Saat digiring, pelaku sempat dihujani pukulan. Petugas pun terkena pukulan dan membalasnya.
Bentrok tetap terjadi meski pelaku sudah dibawa ke Mapolresta Medan. Saling lempar terjadi di depan perguruan tinggi itu, di Jalan Mukhtar Basri. Gas air mata pun sempat ditembakkan.
Petugas Polresta Medan didukung Brimob Polda Sumut lantas memasang barikade di Jalan Mukhtar Basri. Suasana sempat mencekam.
Sekitar empat mahasiswa diamankan dalam bentrokan ini. Mereka diduga sebagai provokator serta menghalangi petugas dan merusak mobil polisi.