4 Robot buatan mahasiswa Indonesia kalahkan Amerika dan China
Mahasiswa Indonesia mampu menciptakan robot dalam beberapa perlombaan. Tak main-main, mereka mampu mengalahkan peserta dari beberapa negara seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok. Tentunya prestasi tersebut sangat membanggakan.
Mahasiswa Indonesia mampu menciptakan robot dalam beberapa perlombaan. Tak main-main, mereka mampu mengalahkan peserta dari beberapa negara seperti Amerika Serikat maupun Tiongkok. Tentunya prestasi tersebut sangat membanggakan.
Hingga saat ini, para mahasiswa terus berusaha membuat robot hebat yang berguna bagi siapapun, dan bisa mengalahkan robot-robot lain di luar negeri. Seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, berikut beberapa hasil karya anak bangsa yang patut diapresiasi:
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot dari sel manusia? Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia. Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia.
-
Siapa yang mengembangkan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Bagaimana cara para ilmuwan melatih cacing robot tersebut? Dalam studi ini, para peneliti melatih AI untuk mengarahkan cacing Caenorhabditis elegans sepanjang satu milimeter menuju tambalan Escherichia coli di sebuah piring berukuran empat sentimeter.
-
Mengapa para ilmuwan membuat robot yang bisa melompat sangat tinggi? Para ahli mengembangkan teknologi lompat tinggi untuk menjelajahi medan rumit yang mungkin sulit dilalui oleh teknologi robot lain, seperti gua dan hutan.
Robot tank dari Institut Teknologi 10 November (ITS)
Tiga mahasiswa Indonesia mampu menyelesaikan kendaraan taktis berupa tank mini berlabel War-V1. Tank robot tersebut dibuat di markas BDL-tech, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mahasiswa Teknik Elektro dari Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23) membuat sendiri tank tersebut dengan bantuan kedua rekannya, yakni Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal. Alat tempur ini mampu dikendalikan jarak jauh dan menenteng senapan mesin ringan untuk memporak-porandakan posisi musuh.
Robot humanoid karya mahasiswa ITS
Tim Ichiro, robot karya mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS), berhasil mendapatkan juara umum dalam ajang olimpiade robot Dalam ajang olimpiade robot Federation of International Robot-Soccer Association (FIRA) Humanoid Robot Cup (Hurocup) 2016 di Beijing, Tiongkok. Olimpiade robot ini melibatkan 23 tim robot dari 9 negara.
Di ajang ini, tim Ichiro mengikuti 6 cabang olah raga, yakni long jump, obstacle run, marathon, sprint, soccer, dan weightlifting dan dari semua itu mereka berhasil sapu bersih 10 medali, mengalahkan dua rival paling alot, yakni Malaysia dan Taiwan. Dua robot Ichiro yang dilombakan ini berhasil meraih 3 medali emas, 4 medali perak, 1 medali perunggu, Juara 1 dan 2 marathon, juara 1 dan 2 lari sprint, juara 1 dan 2 sepak bola, juara 2 halang rintang, juara 3 angkat besi, serta juara umum 2 dan 3.
Robot pemadam kebakaran karya PENS (Politeknik Elektronik Negeri Surabaya)
Tim Robot Pens 'EFFIRO' menjadi juara lomba robot pemadam api internasional "Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014 di Trinity College, Hartford Connecticut, AS, 5 sampai 6 April 2014. Mereka mampu mengalahkan tim-tim Israel dan AS.
Dosen pembimbing Tim PENS Eko Henfri Binugroho mengatakan, skor pertandingan dilihat dari kecepatan waktu dalam menyelesaikan tugas untuk memadamkan api.
"Tiga robot pemadam api ketagori beroda dari PENS adalah tim ER2C (PENS) yang mencatat waktu 6,533 detik, tim EFFiRo (PENS) dengan waktu 8,55 detik dan tim PENS dengan catatan waktu 9,303 detik, sedangkan tim Panther dari Israel pada posisi keempat dengan rentang waktu yang tercapai cuku[ jauh, yakni 25,746 detik," kata dia.
Robot buatan Unissula juara di AS
Tim Robotik Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menyabet gelar juara umum pada kontes robot internasional di Oosting Gymnasium Trinity College Ferris Athletic Center, Hartford, Amerika Serikat. Ajang Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest tersebut diselenggarakan pada 2-3 April 2016.
Tim robotik yang terdiri dari tiga mahasiswa Fakultas Teknologi yaitu dari Faisal Aminuddin, La Ode Muhammad Idris, dan Ahmad Zuhri itu bersaing dengan 80 tim kontestan dari berbagai negara. Antara lain Tiongkok, Israel, dan berbagai negara bagian di Amerika Serikat.
Sesuai dengan kategori dan aturan, tim Unissula membawa empat robot yaitu dua robot pemadam api beroda bernama Khaum I dan Khaum II serta dua robot pemadam api berkaki, dengan nama Sultan Agung I dan Sultan Agung II.
(mdk/did)