533 Rumah Terendam Banjir di Nunukan Akibat Sungai Sembakung Meluap
Banjir setinggi 1 meter itu disebabkan oleh luapan air Sungai Sembakung. Air meluap akibat hujan deras.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 533 rumah terendam banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Akibatnya 2.752 jiwa terdampak.
"115 hektare lahan sawah dan 2 hektare kebun terendam. Satu unit masjid, posyandu, dan juga satu unit puskesmas pembantu terendam," kata Kepala Pusdatin Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1).
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
-
Kenapa Babancong dibangun? Bentuknya unik, dan bergaya Eropa untuk mempercantik pusat pemerintahan setempat.
-
Bagaimana bentuk unik Babancong? Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satu keunikan Babancong adalah gaya arsitekturalnya yang unik. Jika diamati, bentuk bangunan menyerupai segi delapan dengan tangga berwarna putih. Lalu di bagian bawahnya terdapat beberapa lubang menyerupai terowongan.
Raditya mengatakan bahwa banjir setinggi 1 meter itu disebabkan oleh luapan air Sungai Sembakung. Air meluap akibat hujan deras.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Sembakung dengan ketinggian permukaan air mencapai 100 sentimeter," ujar dia.
Lokasi yang terdampak banjir setinggi 1 meter itu di antaranya Kecamatan Sembakung, Desa Atap, Desa B. Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa M. Bungkul, Desa Lubukan, Desa Tagul, Desa Pelaju, dan Desa Tepian.
Raditya menyampaikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan masih melakukan pendataan. BPBD Nunukan juga masih mempersiapkan sarana dan prasarana pengungsian seperti dapur umum bagi para pengungsi.
"BPBD Kabupaten Nunukan melaporkan sebenarnya banjir sudah mulai berangsur surut, namun apabila terjadi hujan, debit air berpotensi naik," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, BPBD Nunukan akan mengevakuasi warga terdampak banjir ini. BPBD juga mengimbau agar warga waspada dengan potensi kenaikan debit air sungai yang bisa terjadi kapanpun.
"Berdasarkan pantauan BMKG, Kabupaten Nunukan berpotensi hujan ringan hingga sedang. Masyarakat bisa cek BMKG atau InaRisk," ujarnya.
Baca juga:
Cuaca Kalsel Cerah, Warga Diimbau Tetap Waspada Banjir
BMKG Prediksi Hujan Lebat Terjadi di Puncak hingga Tiga Hari ke Depan
Antisipasi Bencana, Ganjar Petakan Daerah Rawan Longsor hingga Banjir
Puncak Banjir Bandang, Dua Warga Terluka, 900 Orang Mengungsi
CEK FAKTA: Benarkah Klaim Jokowi Soal Kalsel Terakhir Banjir Besar 50 Tahun Lalu?
Banjir, 533 Rumah di Kalimantan Utara Terendam