9 Warga Aceh Timur Korban Gas Beracun Masih Dirawat di Rumah Sakit
Sembilan korban gas beracun dari Sumur Alue Siwah (AS) 11 milik PT Medco EP Malaka masih dirawat di rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur Sahminan menuturkan, sebelumnya sebanyak 20 korban gas beracun dirawat. Kemudian 11 di antaranya diperbolehkan pulang karena sudah pulih.
Sembilan korban gas beracun dari Sumur Alue Siwah (AS) 11 milik PT Medco EP Malaka masih dirawat di rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur Sahminan menuturkan, sebelumnya sebanyak 20 korban gas beracun dirawat. Kemudian 11 di antaranya diperbolehkan pulang karena sudah pulih.
"Masih ada sembilan korban dalam perawatan di sejumlah ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud, Aceh Timur," kata Sahminan di Idi, Kamis (15/4). Dikutip dari Antara.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
Sahminan mengatakan para korban gas beracun tersebut dirawat di sejumlah ruang di RSHD Zubir Mahmud, antara lain di Ruang Penyakit Dalam Pria (RPDP), Ruang Penyakit Dalam Wanita (RPDW), Ruang Perawatan Anak (RPA) dan Ruang ICU.
"Rata-rata korban atau pasien gas beracun tersebut mengeluh nyeri di bagian perut, mual, muntah, batuk, demam dan susah bernapas. Namun, kini kondisi mereka berangsur baik," tutur Sahminan.
Sahminan menyebutkan pasien yang sudah dipulangkan kini diinapkan di sebuah hotel di Idi, termasuk seorang pasien yang sebelumnya sempat dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dan pasien yang dirawat di RSU Graha Bunda Idi.
"Pasien yang sudah diperbolehkan pulang, namun diinapkan sementara di hotel Idi tujuannya untuk memudahkan pemantauan perkembangan kesehatan mereka," kata Sahminan.
Sahminan menyebutkan pasien yang masih dalam perawatan itu antara lain Muhammad (19), Saiful Bahri (43), Hajidan, (33), Muhammad Nur (31), Mariana, (35), Sakdiah (60), LH berusia 5 tahun dan C berusia 10 tahun.
Sebelumnya, puluhan warga di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, tumbang akibat terhirup gas beracun yang berasal dari kegiatan pembakaran gas Sumur AS-11 PT Medco EP Malaka, Jumat (9/4) pagi.
Sebanyak 20 warga yang menjadi korban gas beracun itu dirawat di sejumlah sakit baik di Rumah Sakit Aceh Timur maupun Banda Aceh dan sebanyak 302 warga di desa itu terpaksa mengungsi ke Kantor Camat Banda Alam danDesa Panton Rayeuk M, untuk menghindari keracunan gas.
Baca juga:
Diduga Keracunan Gas, 8 Warga Aceh Timur Kritis
Diduga Keracunan Asap Genset, Pegawai Rumah Makan di Palembang Tewas dan 2 Kritis
Mengenal Keracunan Timbal, Penyebab, Gejala, dan Pertolongannya yang Perlu Diketahui
Fakta Terbaru Insiden Gas Beracun di Sumut, Ditangani Pihak Berwajib
Gas Beracun Sebabkan 5 Warga Sumut Meninggal dan Puluhan Dirawat, Begini Kronologinya
Empat Orang Tewas Akibat Kebocoran Gas Kimia di Bali