Ada apa dengan Mukhlis, siswa SMP loncat dari tower 80 meter
Ada tanda tanya di benak Abdul Hadi tentang kasus bunuh diri ABG ini.
Sikap Mukhlis di sekolah bisa dibilang normal, meski di kalangan teman-temannya dikenal pendiam karena tidak banyak bergaul. Prestasi ABG berusia 17 tahun itu, di kelas IX SMP Muhammadiyah, Bangil, Pasuruan, juga biasa saja.
"Nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," kata Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi, saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/11).
Namun di balik diamnya itu, ternyata dia seperti depresi. Tidak ada orang tahu apa penyebab ABG itu depresi sehingga membuatnya naik ke atas tower setinggi 80 meter, lalu meloncat ke bawah hingga tewas, Jumat (14/11) lalu.
Ada tanda tanya di benak Abdul Hadi tentang kasus bunuh diri ABG ini. Berikut ini misteri siswa SMP panjat tower 80 meter lalu loncat hingga tewas:
-
Apa yang dilakukan para pelaku terhadap siswi SMP itu? Para buron adalah D, HR, RF, dan FB. D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Kapan siswi SD tersebut ditusuk matanya? Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Apa yang terjadi pada mata siswi SD tersebut? Diketahui, seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik diduga mengalami kebutaan mata secara permanen gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
-
Siapa Darma Mangkuluhur? Darma Mangkuluhur menjadi sorotan karena rencananya membangun lapangan golf di Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan dana Rp1,2 triliun. Miliki Bisnis Yang Berkembang Pesat, Ini Potret Darma Mangkuluhur Putra Tommy Soeharto yang Akan Bangun Lapangan Golf Senilai Rp1,2 Triliun Merupakan Komisaris Darma adalah komisaris di PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Wisma Purnayudha Putra, perusahaan properti, seperti dilaporkan oleh CNN Indonesia.
Mukhlis anak pendiam
Di sekolahnya, SMP Muhammadiyah, Bangil, Pasuruan, Mukhlis dikenal sebagai anak pendiam. Menurut Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi, selain pendiam dalam pergaulan sehari-hari, dia juga tidak komunikatif dengan teman-temannya.
Namun demikian, kata Hadi, ternyata Mukhlis depresi berat. "Dia depresi berat. Mungkin depresi lama dan kurang diketahui orangtuanya. Dia sepertinya normal saja, tapi dari kelas 8 naik ke kelas 9 dia mulai tidak komunikatif, jarang bergaul dengan teman," kata Hadi.
Dapat bisikan dari penghuni pohon dan batu
Menurut AKP Abdul Hadi, belakangan ada keanehan dialami Mukhlis. Misalnya, dia mengaku diajak berkomunikasi dengan makhluk di pohon-pohon dan batu-batu.
"Kemudian (Mukhlis) pernah cerita ada penghuni pohon-pohon tua komunikasi sama dia, ada makhluk gaib di batu-batu juga bicara sama dia," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (17/11).
Memanjat tower seperti kera
Keanehan lain, menurut Hadi, ketika Mukhlis memanjat tower kurang lebih setinggi 80 meter tanpa jeda. Padahal untuk ukuran orang normal dan anak kecil, bisa dipastikan kelelahan dan tidak mampu naik tower dengan cepat.
"Maaf ini, naiknya itu di luar kewajaran. Tower setinggi 80 meter tanpa berhenti, tek..,tek..,tek..,cepat sekali, maaf nih, itu seperti kera. Saya ketika dapat laporan, langsung tancap ke sana, tidak sempat menyelamatkan," ujarnya.
Mukhlis juga tidak sempat menarik napas atau rehat sejenak. Setelah naik dengan cepat ke atas tower setinggi 80 meter dia langsung meloncat tanpa berhenti. "Itu aneh bagi saya, jadi karena cepat tidak ada yang meneriaki atau mengajaknya bicara," ujarnya.
Tak ada yang tahu Mukhlis depresi
Setelah peristiwa itu, AKP Abdul Hadi juga mengumpulkan teman-teman dan guru sekolahnya. Di sekolah, kata Hadi, Mukhlis juga terlihat normal seperti anak-anak lain, tidak nampak ada depresi.
"Katanya tidak ada masalah dengan sekolah. Prestasi Mukhlis juga biasa-biasa saja, nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," terang Abdul Hadi.