Ahli Kesehatan Jiwa Ungkap Ide Mengakhiri Hidup Bisa Terdeteksi saat Remaja, Kenali Ciri-Cirinya
ide mengakhiri hidup bisa terdeteksi pada remaja, menurut hasil studi
Bunuh diri menjadi jalan pintas bagi seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya. Namun, banyak orang tidak menyadari gejala atau tanda seseorang bunuh diri sehingga banyak nyawa yang tidak tertolong
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan selama berpuasa? Batasi gula, garam, dan lemak. Konsepnya harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lain-lainnya.
-
Bagaimana remaja dapat menjaga kebersihan tubuh? Memakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak bau atau lembap. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat. Bagi remaja perempuan, bersihkan alat kelamin Anda setiap setelah buang air kecil maupun besar.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Mengapa penting untuk menjaga gaya hidup sehat di usia lanjut? "Temuan kami menunjukkan bahwa mempertahankan gaya hidup sehat penting, bahkan di usia lanjut," kata Dr. Gao.
-
Apa saja kebiasaan sehat yang bisa memperpanjang umur lebih dari 10 tahun? Dilansir Time (19/4/2019), sebuah penelitian menyebutkan bahwa menerapkan lima gaya hidup sehat dapat memperpanjang usia hingga lebih dari 10 tahun.
-
Bagaimana cara menjaga usus tetap sehat? Cukup mudah untuk menjaga usus Anda tetap sehat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan usus: Cukupi kebutuhan cairan setiap hari. Cairan dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Anda disarankan untuk minum air putih minimal 8 gelas per hari atau sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.
Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ memaparkan bahwa ide mengakhiri hidup bisa terdeteksi pada remaja, menurut hasil studi.
"Ini adalah disertasi saya tahun 2019 yang mana datanya diambil pada akhir 2019, sebelum pandemi di Jakarta. Yang berisiko adalah 13,8 persen dari 910 remaja (125)," kata Nova dilansir dari Antara.
Nova menjelaskan remaja adalah orang yang masih senang mengambil risiko dan merasa mampu melakukan segala-galanya. Pada usia remaja, kematian sepertinya masih jauh sehingga akhirnya banyak mengambil keputusan-keputusan yang ceroboh (reckless). Pemikiran mereka juga abstrak.
- Pentingnya Merawat Kesehatan Mulut Selama Kehamilan untuk Mencegah Masalah Kesehatan Ibu dan Janin
- Ilmuwan Ungkap di Usia Berapa Manusia Merasa Paling Bahagia dan Puas dalam Hidupnya
- Belajar Seumur Hidup: Kunci Kesehatan Otak yang Luar Biasa!
- Ternyata Hidup di Lingkungan Hijau Bikin Awet Muda, Ini Kata Peneliti
Adapun ketahanan jiwa remaja, menurut dia, bergantung dari ada atau tidaknya perasaan kesepian, ketiadaan harapan, merasa menjadi beban, serta keinginan menjadi bagian dari sesuatu.
"Ketika itu ada terdeteksi, risikonya 5,39 kali lebih besar untuk mempunyai ide bunuh diri dibandingkan yang tidak," kata Nova.
Pada 2021, Nova mengulangi pengambilan sampel tersebut dengan menyasar mahasiswa-mahasiswi satu kampus di Kota Bogor sebanyak 2.181 sampel. Hasilnya terlihat ide bunuh diri terdeteksi pada 49,1 persen dari 2.181 atau sekitar 1.070 sampel.
Menurut Nova, Jawa Barat memiliki angka prevalensi depresi dua minggu terakhir pada penduduk umur 15 tahun ke atas tertinggi nasional sebesar 3,3 persen. Lebih dari dua kali lipatnya Jakarta (1,5 persen) berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.