Ahli KPU: Tak Perlu Robot, Mahasiswa Semester 1 Juga Bisa Download Data Situng
Pihak Termohon, KPU menghadirkan saksi ahli yakni Marsudi Wahyu Kisworo yang merancang Sistem Penghitungan (Situng) KPU. Marsudi menjelaskan bahwa Situng yang ia rancang sudah memenuhi kriteria pengamanan.
Pihak Termohon, KPU menghadirkan saksi ahli yakni Marsudi Wahyu Kisworo yang merancang Sistem Penghitungan (Situng) KPU. Marsudi menjelaskan bahwa Situng yang ia rancang sudah memenuhi kriteria pengamanan.
Dalam persidangan sebelumnya, saksi dari BPN 02 menyebutkan keamanan Situng lemah hingga ada robot pemantau Situng. Namun, menurut Marsudi, tidak perlu robot untuk menarik data dalam website Situng KPU yang memang terbuka untuk umum.
-
Apa yang diubah Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024? Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang terbatas 17 orang. “Ada kesepakatan baru, sekarang 19 orang. Sebelumnya MK hanya memperbolehkan pemohon membawa 17 orang terdiri dari 15 saksi dan 2 ahli,” kata Fajar kepada awak media di Gedung MK Jakarta, Selasa (26/3/2024).
-
Dimana pusat pemerintahan Kerajaan Singasari? Pusat pemerintahan Singasari saat itu berada di Tumapel.
-
Siapa yang menyerahkan sepenuhnya keputusan sengketa Pemilu 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK)? “Oh itu wilayahnya di Mahkamah Konstitusi,” kata Jokowi di Gorontalo, Minggu (21/4).
-
Bagaimana proses pergantian Hakim Konstitusi dalam sidang sengketa Pileg PSI? "Kenapa ini didahulukan, karena menyangkut pihak terkait PSI maka ada hakim konstitusi yang mestinya di panel tiga untuk perkara ini tidak bisa menghadiri, oleh karena itu sementara digantikan panelnya oleh Yang Mulia Prof Guntur Hamzah," kata Hakim Arief Hidayat di Gedung MK, Senin (29/4).
-
Kapan Masinton Pasaribu mengusulkan hak angket terhadap Mahkamah Konstitusi? Sebelumnya, Masinton Pasaribu berupaya menggalang dukungan anggota Dewan untuk mengusulkan hak angket terhadap Mahkamah Konstitusi.
-
Kapan Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak gugatan Pilpres? Momen kunjungan kerja ini berbarengan saat Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak gugatan Pilpres diajukan Kubu Anies dan Ganjar.
"Dengan mudah mengakses, dengan menggunakan excel saja saya bisa. Jadi kalau ada adik saya kemarin cerita bikin robot, enggak perlu robot. Mahasiswa semester satu pakai excel bisa download datanya situng, mudah sekali," ucapnya saat memberikan keterangan di sidang lanjutan gugatan sengketa Pilpres di MK, Kamis (20/6).
Marsudi juga memaparkan perbedaan antara Situng dengan website Situng KPU. "Situng itu hanya salah satu dari 19 aplikasi. Saya yang merancang arsitektur ini pada 2003. Suara sah itu perhitungan suara berjenjang secara manual. Situng tidak dirancang untuk sistem penghitungan suara, hanya sarana transparansi dari perhitungan," katanya.
Website Situng, lanjut Marsudi, merupakan virtualisasi dari sistem yang ada di dalamnya. Data dan keamanan yang ada si website berbeda dengan Situng yang dijaga oleh petugas internal KPU dan hanya bisa diakses dari dalam kantor KPU.
"Kalau website Situng bisa diakses siapa saja, dari mana saja. Sementara itu, Situng yang sebenarnya hanya bisa diakses melalui jaringan internal di dalam kantor KPU. Tidak bisa dari tempat lain, mereka harus validasi sebelum login," jelasnya.
Sebagai ahli IT, Marsudi menilai sistem keamanan Situng KPU sudah cukup memadai. "Menurut saya keamanan memadai, cukup lah," tandasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hakim MK Tegur Tim Hukum Prabowo karena Tanya Saksi Ahli KPU di Luar Konteks
Usai Berikan Keterangan di Sidang MK, Saksi Ahli KPU Minta Maaf
Mahfud MD Sebut Kesaksian Keponakannya di Sidang MK Masih Mentah
Hakim Konstitusi Berikan Penjelasan Kepada Tim Kuasa Hukum 02
Hakim MK Tanya Kemungkinan Situng KPU Disusupi
Saksi Ahli KPU: Hasil Situng Tak Untungkan Salah Satu Capres