Aktivis Perempuan di Jombang Korban Penganiayaan Dilaporkan Balik Pelaku ke Polisi
Upaya melaporkan balik aktivis perempuan Jombang ini dibenarkan oleh Zainun. Dia merupakan satu dari 6 orang pria yang mendatangi rumah TAM dan dilaporkan ke polisi karena dugaan kasus penganiayaan.
Kasus dugaan penganiayaan aktivis perempuan di Jombang berinisial TAM karena postingan status, berbuntut panjang. Sekelompok pria yang dilaporkan oleh TAM, balik melaporkannya ke polisi dengan tuduhan merusak sebuah mobil.
Upaya melaporkan balik aktivis perempuan Jombang ini dibenarkan oleh Zainun. Dia merupakan satu dari 6 orang pria yang mendatangi rumah TAM dan dilaporkan ke polisi karena dugaan kasus penganiayaan.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan Jaranan Pegon? Jaranan Pegon merupakan jaranan tradisional yang gerakannya lebih lemah lembut dibandingkan Jaranan Jawa dan Jaranan Sentherewe.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apakah Yoni Gambar di Jombang melambangkan apa? Konsep Hindu mengenal yoni sebagai lambang Parwati/Dewi Uma, pasangan Dewa Siwa. Adapun, Dewa Siwa dilambangkan dengan lingga.
"Injih (benar melaporkan ke polisi)," ujar Zainun saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/4).
Zainun lantas bercerita, jika kasus itu memang berawal dari postingan status TAM di media sosial. Postingan TAM itu menurut Zainun, menyinggung nama ulama yang menjadi guru dan panutannya. Dia kemudian berniat mengklarifikasinya kepada TAM.
"Saya bersama dengan teman-teman ke rumahnya. Tapi di sana hanya ketemu ibunya dan dibilang ia (TAM) sedang ada kegiatan di rumah tetangga," kata santri salah satu ponpes di Jombang itu.
Zainun bersama teman-temannya kemudian mendatangi tempat dimaksud ibu TAM. Di tempat itu, dia mengakui bertemu dengan TAM, dan berniat mengklarifikasi postingan statusnya.
"Waktu itu saya panggil supaya ia keluar, tapi dia tidak mau. Lalu saya tanya tentang postingan itu. Saya akhirnya masuk, terus saya tanya apa maksud postingan itu, memfitnah guru saya. Dia malah menjawab dengan keras, menantang," ujar dia.
Dia menyebut, ponsel milik TAM direbutnya. Pada proses itu, ia sama sekali tak melakukan penganiayaan terhadap TAM. Ia bahkan mengklaim tak menyentuh TAM sama sekali. Meski, ia mengaku telah diteriaki dan difitnah oleh TAM. Akibatnya, warga sekitar pun sempat terprovokasi.
"Di tempat tersebut ia saja sudah melakukan fitnah. Ia bahkan sempat melempar batu hingga mengenai mobil kita," tegasnya.
Terkait hal itulah, pihaknya memutuskan untuk melaporkan TAM ke polisi. Ia menyebut, tindakan TAM itu telah merugikan pihaknya.
Diketahui, seorang aktivis perempuan di Jombang mengaku dianiaya sejumlah orang saat melakukan pengajian. Kasus itu pun, disebut-sebut berkaitan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang saat ini tengah ditangani oleh Polda Jatim.
Ana Abdillah Direktur Women Crisis Center (WCC) Jombang menceritakan, kejadian yang menimpa korban tidak hanya membuatnya trauma. Namun, keluarganya pun juga turut trauma lantaran mendapat ancaman atau intimidasi dari sejumlah orang.
"Kejadiannya hari Minggu (9/4) kemarin. Segerombolan orang telah melakukan penganiayaan terhadap perempuan pembela HAM di Jombang dan mengintimidasi keluarga korban," pungkasnya.
Baca juga:
Gara-gara Status, Aktivis Perempuan di Jombang Dianiaya Sekelompok Orang
Polisi Kupang Tangkap Pelaku Penembakan dan Penganiayaan Terhadap Ayah serta Anaknya
Setop Ekskavator Kupas Lahan, Camat di Tenggarong Diduga Dianiaya
Polisi: Pria Penampar Imam Masjid di Pekanbaru Alami Gangguan Kejiwaan
Pria Penampar Imam Masjid di Pekanbaru Ditetapkan Jadi Tersangka
Kasus Pengemudi Ojek Online Pukul Bocah 14 Tahun di Tangerang Berakhir Damai