Analisis Penyebab Gempa 3,7 Magnitudo di Buleleng Bali, Getarannya Dirasakan Warga
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Guncangan dirasakan warga dalam beberapa detik.
Analisis Penyebab Gempa 3,7 Magnitudo di Buleleng Bali, Getarannya Dirasakan Warga
Gempa bumi berkekuatan 3,7 magnitudo mengguncang Bali, Senin (15/7) pukul 13.29 WITA. Masyarakat wilayah Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, merasakan getaran gempa.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho mengatakan, bahwa di wilayah Kecamatan Seririt diguncang gempa bumi tektonik.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=3,7. Episenter terletak pada koordinat 8,15° LS; 114,86° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 25 km barat daya Buleleng, Bali pada kedalaman 12 km," kata Cahyo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7).
Setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Seririt, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 14.18 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," ujarnya.
Namun demikian, warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.