Angkat kejahatan melibatkan anak di Bekasi meningkat
Polisi mendorong stakeholder terkait untuk bekerja ekstra menekan angka kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur. Menurut dia, peran sekolah dan orang tua cukup penting jika melihat sejumlah peristiwa yang terungkap.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto mengatakan, angka kriminalitas melibatkan anak di bawah umur di wilayahnya meningkat dalam sebulan terakhir. Indikatornya, beberapa peristiwa menonjol yang terungkap pelakunya masih di bawah umur.
"Bukan sebagai tren kejahatan, tapi catatan kami kejahatan melibatkan anak di bawah umur meningkat," katanya di Bekasi, Minggu (30/9).
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Apa saja contoh perilaku anak yang manja? Dilansir dari Learning-Mind, berikut adalah 10 tanda bahwa buah hati Anda mungkin tumbuh menjadi anak yang manja dan perlu diwaspadai: Sering Tantrum Tidak Bisa Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga Selalu Mendapatkan Apa yang Diinginkan Takut Kalah Ada Reaksi Negatif dari Teman Sebaya Mengeluarkan Ancaman Kosong Nada Bicara Sombong Harapan Orangtua yang Tidak Konsisten Terlalu Melindungi dari Emosi Negatif Tidak Mengerti Nilai Uang
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Bagaimana pepatah "Kacang ora ninggal lanjaran" menunjukkan perilaku anak? “Kacang ora ninggal lanjaran.” Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya. Pepatah ini mengajarkan kita bahwa anak-anak akan meniru perilaku dan kebiasaan orang tua mereka.
Beberapa kasus yang melibatkan anak di bawah umur sebulan terakhir seperti penganiayaan berat terhadap WH (17) di Jalan Kusuma Utara, Duren Jaya, Bekasi Timur pada Sabtu pekan lalu. Pelakunya adalah SRD (17), motif penganiayaan hingga usus korban terburai akibat disabet celurit karena rebutan perempuan.
Selain itu, Indra Lesmana tewas dikeroyok oleh sejumlah pelajar di Bantargebang. Polisi menangkap empat orang pelajar yang mengeroyok di antaranya A (18), MS (15), DAR (15), RP (17) dan MAS (16). Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang.
Pertengangan bulan ini, polisi menangkap CK (17), GA (18), AYH (17) dan MD (17). Mereka dibekuk polisi karena menyerang sekolah menengah kejuruan (SMK) Pijar Alam di Mustikajaya. Penyerangan buntut dari tawuran pelajar di Bantargebang.
Terbaru, MIP (15), dan JIP (17), remaja putus sekolah ini merampok sebuah gerai ponsel di Jalan Raya Narogong, Kelurahan Bantargebang. Bahkan, meski di bawah umur, mereka berani melukai penjaga toko dan menyekapnya penjaga toko, Arthur. Polisi menduga tiga kawan tersangka yang kabur juga masih seumuran.
"Kualitas kejahatan ini yang harus dipikirkan bersama," kata Indarto.
Polisi mendorong stakeholder terkait untuk bekerja ekstra menekan angka kriminalitas yang melibatkan anak di bawah umur. Menurut dia, peran sekolah dan orang tua cukup penting jika melihat sejumlah peristiwa yang terungkap.
"Kami sudah bergerak, anggota ke sekolah-sekolah untuk menjadi inspektur upacara," ujarnya.
Langkah lain, kata dia, penyebaran polisi berpatroli membawa senjata lengkap menggunakan sepeda motor. Menurut dia, jika ada kerumuhan langsung dibubarkan, kalau ada pelanggaran pidana pelaku segera dibawa untuk diproses hukum.
Baca juga:
Polda Metro Jaya ringkus 539 tersangka dalam Operasi Nila 2018
Bareskrim ungkap penipuan dana nasabah bank sekitar Rp 14 triliun
Jelang kampanye Pemilu 2019, Polrestabes Surabaya sikat 290 bandit jalanan
Begal 14 tahun bercelurit pantau pengendara motor anak-anak di Ngaglik
Amankan delapan warga, polisi amankan bendera bintang kejora & ratusan amunisi
172 Penjahat jalan ditangkap jelang IMF-World Bank di Bali