Autopsi Ulang Brigadir J, Pembongkaran Makam Dilakukan Pagi Ini
Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, menyoroti tiga hal menjelang autopsi ulang terhadap jenazah kliennya hari ini. Autopsi jenazah Brigadir J, dijadwalkan berlangsung pukul 7.30 WIB.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, menyoroti tiga hal menjelang autopsi ulang terhadap jenazah kliennya hari ini. Autopsi jenazah Brigadir J, dijadwalkan berlangsung pukul 7.30 WIB.
"Atensi kita sebagai pelapor adalah luka-luka yang sangat penting untuk diperiksa dan dilihat baik itu luka luar yaitu muka, di belakang telinga, bahu, leher, ketiak, perut, tangan, kaki, kemaluan, dubur," kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Jhonson Panjaitan di Rumah Sakit Sungai Bahar, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Mauro Jambi, Rabu (27/7) dini hari.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
Jhonson mengatakan, ada tiga tahap yang penting dilakukan saat proses autopsi. Pertama pembongkaran kuburan, tindakan autopsi dan visum et repertum ini maupun saat pertama dibongkar memeriksa luka-luka yang ada di luar dan dalam.
Jhonson menambahkan bahwa pihak keluarga, dokter dan para penyidik serta para pejabat yang ada sudah rapat dan membentuk tim untuk melakukan autopsi hari ini.
"Ada dari pihak RSCM, RSPAD, Angkatan Laut, Universitas Andalas, Universitas Udayana, dan dari dokter yang ada di rumah sakit Sungai Bahar juga ada masuk dalam tim yang akan memeriksa besok," kata dia.
Harap Kasus Dibuka Terang
Jhonson berharap kasus ini bisa mendapatkan perhatian baik dari masyarakat, maupun presiden, Menko Polhukam dan panglima TNI yang mendukung kasus tersebut.
"Kita berharap kasus ini terbuka dengan transparan bukan hanya kata-kata dan bukan hanya jargon saja," tegas Jhonson.
Namun dia menegaskan bahwa tidak ada yang sempurna kejahatan. "Kami meyakini bahwa kasus ini akan terbuka, karena ini pertaruhan penegakan hukum," tutupnya.
Reporter: Hidayat/Kontributor merdeka.com
(mdk/gil)