Ayah yang Tewas Membusuk Bersama Anak di Koja Ternyata Pengusaha Peralatan Umrah, Keponakan Maju Caleg
Polisi mengungkapkan, ayah yang tewas membusuk bersama anaknya di Koja merupakan pengusaha peralatan umrah.
Penyidik menduga keluarga tersebut berkecukupan.
Ayah yang Tewas Membusuk Bersama Anak di Koja Ternyata Pengusaha Peralatan Umrah, Keponakan Maju Caleg
Sosok H (50), ayah yang ditemukan tewas membusuk bersama anaknya AQH (2) di dalam rumah kawasan Jalan Balai Rakyat V, Koja, Jakarta Utara ternyata berasal dari keluarga kaya.
- Nisan 4 Anak Korban Pembunuhan di Jagakarsa Tertulis Nama Kakek Bukan Ayah, Begini Kata Polisi
- Kasus Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja, Begini Kondisi Terbaru Istri Korban yang Selamat
- Aniaya Anak Perwira Polisi, Remaja di Bawah Umur Ditangkap Lalu Dihajar Brimob di Dalam Tahanan
- Momen Haru Anak Ikuti Jejak Ayah jadi Polisi, 1 Hari Jelang Pelantikan Ditinggal Wafat
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iverson Manossoh mengungkapkan H merupakan pengusaha peralatan umrah.
"Bapaknya, almarhum ini bekerja di usaha sarana kelengkapan umrah. Sampai dengan kejadian usaha itu masih berjalan,"
kata Iver saat dikonfirmasi, Rabu (1/11).
merdeka.com
Berdasarkan latar belakang H, penyidik menduga keluarga tersebut berkecukupan. Hal itu senada dengan sang istri NP yang selamat saat ditemukan di dalam rumah.
"Ya menengah ya, kalau saya lihat. Kulkas juga terisi persediaan juga, perlengkapan di rumah cukup ya saya lihat, keadaan kulkas dan isinya cukup ya," kata Iver.
"Nah, ibunya (NP), ibu rumah tangga istrinya. Jadi di rumah kami temukan paket pengadaan kayak sarung dan beberapa perlengkapan umrah," tambah dia.
Rumah korban terpasang spanduk calon legislatif (caleg) inisial AD dari salah satu partai. Iver mengatakan, Caleg yang ada dalam spanduk tersebut ternyata adalah keponakan dari korban.
"Itu keponakan, itu numpang pemasangan saja. Itu keponakan almarhum. Jadi almarhum punya kakak, itu anaknya dari kakak almarhum," ujar dia.
AD adalah saksi saat awal kejadian bersama warga menolong NP dan anak sulungnya ADA (4) yang selamat. AD juga mengevakuasi jasad ayah inisial H (50) dan anak terakhirnya AQH (2) yang telah membusuk di dalam rumah.
"Iya, dia termasuk salah satu yang datang ke TKP yang menolong yang selamat ya. Dia yang datang ke TKP di hari pertama kita periksa mintakan saksi ya. Tapi jangan ditulis soal politik, tidak ada urusan soal politik," ungkap Iver
"Itu kebetulan (alasan di rumah ada banner caleg) spanduk itu dipasang strategis biar terbaca oleh orang lain terlihat gitu loh," tambah dia.
merdeka.com
Beberapa ahli yang dilibatkan seperti ahli histopatologi forensik, ahli psikologi forensik, identifikasi, dan ahli toksikologi forensik, guna mengungkap penyebab kematian ayah dan anak tersebut.
"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil apa yang menyebabkan almarhum meninggal. Itu domain ahli kita tidak bisa berandai-andai," ucapnya.
Hal itu sebagai tindak lanjut dari proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berhasil membawa beberapa sampel, Selasa (31/10) kemarin.