Bagaimana nasib Menara Saidah ke depan?
Kejayaan Menara Saidah kini hanya tinggal cerita. Sebab, sejak tahun 2007 silam, Menara Saidah resmi ditutup untuk umum.
Sejak diresmikan pada tahun 2001, gedung perkantoran Menara Saidah memiliki daya tarik yang cukup tinggi bagi kalangan pengusaha. Terbukti di tiap lantainya selalu dipenuhi oleh kesibukan para karyawan dari perusahaan penyewa.
Bahkan ketika malam hari, gedung berlantai 28 itu bak sekumpulan kunang-kunang dari kejauhan. Penuh dengan cahaya bersinar di setiap sisinya.
Namun, kemegahan gedung milik Saidah Abu Bakar Ibrahim itu hanya tinggal cerita. Sebab, sejak tahun 2007 silam, Menara Saidah resmi ditutup untuk umum.
Salah satu penyebabnya karena pondasi gedung sudah tidak tegak berdiri. Terjadi kemiringan beberapa derajat, yang membahayakan keselamatan penghuni gedung.
"Konstruksi bangunan Menara Saidah memang bermasalah sejak awal. Tetapi, baik pemilik maupun dinas P2B tidak ada yang mau memberikan penjelasan," ujat pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna kepada merdeka.com.
Bahkan santer beredar kabar pengelola gedung sudah pernah mendatangkan tim ahli bangunan dari Jerman untuk meluruskan kembali pondasi gedung. Namun, karena biaya yang cukup tinggi, ratusan miliar, membuat pengelola mengurungkan rencananya.
Seiring berjalannya waktu, banyak pihak yang menyayangkan 'menganggurnya' menara tertinggi di Jalan MT Haryono, Jakarta itu. Sehingga berkeinginan untuk membelinya.
Tercatat, Universitas Satyagama pernah menawarkan diri membeli Menara Saidah seharga Rp 450 miliar. Namun lantaran suatu hal, pihak universitas tidak melanjutkan proses negosiasinya.
Bahkan kabar terakhir yang diperoleh merdeka.com, Menara Saidah pernah ditawar oleh pengusaha asal pulau garam, Madura seharga Rp 16 miliar. Namun sekali lagi kabar tersebut lenyap seiring semakin pudarnya bangunan megah itu.
Kini setelah lima tahun tidak berpenghuni, nasib Menara Saidah belum jelas. Apakah dirobohkan atau diperbaiki struktur pondasinya. Tentunya dengan segala konsekuensi.
Namun satu hal yang pasti, Menara Saidah selalu memiliki daya tarik tersendiri. Lokasi yang strategis, dan akses yang mudah, membuat gedung bergaya Romawi itu seperti Ratu Cleopatra yang pantas diperebutkan.
Baca juga:
Hemat, China runtuhkan cerobong dengan ambil bata satu persatu
Menakjubkan, desa ini terbuat dari batu raksasa Gunung Monsanto
Ayah-ibu orang Asia, anak ini terlahir bule
Negaranya dikenal doyan mabuk, guru Irlandia ditolak kerja
Di Jepang makan siang bisa diantar artis atau model
Demi bikin film dokumenter, pria ini rela ditelan anaconda
Wanita cantik ini jago bikin seni body painting 3D menakjubkan
Belut ditemukan hidup di perut pria Brasil ini
Ke warung naik pesawat, pria Australia ditangkap polisi
Tidak mandi lima tahun, pria gembrot Jerman diangkut pakai derek
Pria Kanada cari perempuan bernama sama dengan mantan kekasih
-
Apa itu Menara Suar? Menara suar adalah struktur navigasi yang berfungsi untuk membantu kapal dalam menentukan lokasi dan arah saat berlayar, terutama di perairan yang berbahaya. Menara suar adalah bangunan tinggi yang dilengkapi dengan lampu sorot yang berputar, biasanya ditempatkan di tepi laut.
-
Kapan Menara Syahbandar dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, menara yang dibangun pada pertengahan abad ke-18 itu dibangun di tepi Kali Semarang.
-
Bagaimana bentuk menara Masjid Sememen? Dilansir dari Liputan6.com, Menara Sangga Buwana itu sangat mirip dengan Menara Panggung Sangga Buwana milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Menara itu berbentuk heksagonal yang memiliki arti arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, api, angin, dan tanah.
-
Kapan Menara Siger diresmikan? Bangunan ini telah diresmikan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
-
Di mana Menara Syahbandar di Kampung Melayu Semarang berada? Bangunan lain yang tampak masih berdiri megah di Kampung Melayu Semarang adalah bangunan Menara Syahbandar.
-
Siapa yang mendesain Sultan Abdul Samad Building? Bangunan bergaya Moor ini dirancang oleh AC Norman dan selesai dibangun pada tahun 1897.