Bagian Tubuh Korban Mutilasi Sempat Hendak Dibuang di Luar Pasar Besar
"Setelah melakukan mutilasi, dia ingin menghilangkan jejak dengan menyebarkan potongan tubuh ke luar area pasar. Karena tidak ada kesempatan waktu akhirnya disebar di sekitar lokasi pembunuhan," jelas AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Kasatreskrim Polres Malang Kota di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (18/6).
Pelaku mutilasi, Sugeng Santoso (49) sempat berniat membuang potongan jasad korbannya ke luar area Pasar Besar guna menghilangkan jejak. Namun alasan waktu dan ramainya lokasi, membuatnya hanya menyebarkan potongan tubuh itu di sekitar lokasi pembunuhan.
"Setelah melakukan mutilasi, dia ingin menghilangkan jejak dengan menyebarkan potongan tubuh ke luar area pasar. Karena tidak ada kesempatan waktu akhirnya disebar di sekitar lokasi pembunuhan," jelas AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Kasatreskrim Polres Malang Kota di Pasar Besar Kota Malang, Selasa (18/6).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Sugeng membunuh perempuan yang menjadi korbannya di anak tangga lantai 2 Pasar Besar Kota Malang. Korban dihabisi setelah pelaku kecewa karena gagal melampiaskan nafsu seksualnya. Padahal awalnya, pelaku membawa calon korban ke lokasi untuk melampiaskan nafsu seksualnya, tetapi ternyata korban dalam kondisi sedang sakit.
Seperti diketahui, saat awal berkenalan di sekitar Klenteng Ang En Kiong, pelaku dimintai uang oleh korban. Karena tidak memiliki uang akhirnya diberilah makanan, sambil saling merayu.
Setelah itu berlanjut bersama-sama ke lokasi tempat Sugeng biasa tinggal dan bermalam. Sesampainya di sana, korban menolak untuk diajak berhubungan badan.
Sugeng kesal, kemudian membunuh korban terlebih dahulu sebelum memotong-motong menjadi 6 bagian di dalam kamar mandi. Potongan dua kaki, dua tangan dan kepala ditemukan di balik tangga, sementara badan korban ditemukan dalam kamar mandi, Selasa (14/5).
Sugeng sebelumnya sempat mengarang cerita kalau mutilasi dilakukan setelah korban meninggal dunia karena sakit. Tidak hanya itu, pelaku juga mengaku memutilasi atas permintaan korban saat masih hidup.
Namun hasil pemeriksaan dan bukti autopsi menunjukkan bahwa korban dibunuh saat masih hidup dengan cara disembelih. Fakta tersebut didasari oleh temuan darah segar di baju pelaku dan sekitar tangga, yang berarti korban dibunuh saat masih hidup.
Hasil tes kejiwaan terhadap Sugeng, juga menyimpulkan bahwa pelaku secara sadar dan normal melakukan perbuatannya. Pelaku dapat bercerita secara runtut, termasuk berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya.
Sugeng menjalani proses rekonstruksi dalam 38 adegan di lokasi kejadian di Lantai 2, Pasar Besar Malang. Sebanyak 3 adegan dilakukan di lokasi pertemuan pertama di sekitar Klenteng Ang En Kiong, sementara sisanya dilakukan di Pasar besar.
Atas perbuatannya Sugeng yang pernah memotong lidah pasangannya itu diancam pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Baca juga:
Tersangka Mutilasi di Pasar Besar Malang Jalani 38 Adegan Rekonstruksi
Hasil Tes Kejiwaan, Pelaku Mutilasi di Malang Tutupi Kejadian Sebenarnya
Sketsa Disebar, Identitas Korban Mutilasi Pasar Besar Malang Masih Gelap
Sugeng Santoso Tato Namanya saat Korban Mutilasi Pingsan
Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya Tak Tersalurkan
Fakta Kekejaman Sugeng Santoso, Pemutilasi Pakai Gunting di Malang