Balita Korban Penganiayaan Bibi Akrab dengan Dua Anak Pelaku
Dua anak perempuan EW, bibi pelaku penganiaya terhadap Balita BM (4), yang berusia sekitar 8 dan 6 tahun, diketahui akrab dengan korban. Korban tak lain merupakan saudara sepupu dengan kedua anak kandung pelaku.
Dua anak perempuan EW, bibi pelaku penganiaya terhadap Balita BM (4), yang berusia sekitar 8 dan 6 tahun, diketahui akrab dengan korban. Korban tak lain merupakan saudara sepupu dengan kedua anak kandung pelaku.
Ketua RT 03/12 Perumahan Villa Bintaro Regency, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Chandra Purnama, mengakui, bahwa anak-anak yang ada di rumah itu, terkadang terlihat bermain akrab bertiga di area sekitar perumahan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang terjadi pada vendor akibat konser batal di Tangerang? "Gua rugi nih, enggak dibayar kabur," kata pria berkaos abu-abu itu.Dia juga mengungkapkan saat itu masih mencari keberadaan panitia yang dinyatakan kabur dari lokasi acara semalam. "Makanya gua cariin (panitia) kalau ketemu gua gulung," umpatnya. "Barang gua diancurin ratusan juta. Gua minta tolong kondusifin ini," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan dengan tinja yang disedot dari rumah warga di Tangerang? Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
"Tidak ada anak kecil jarang sekali, (di sini) sudah pada besar. Hampir tidak ada anak yang sebaya (korban), jadi hanya bergaul bertiga dan mereka juga jarang keluar rumah," terang Ketua RT 03 /12 Chandra Purnama ditemui, Sabtu (21/8).
Pengurus lingkungan dan warga di RT itu, kata Chandra, juga mengakui tidak pernah mendengar dan menyaksikan adanya tindak kekerasan dan penganiayaan yang dialami korban oleh penghuni rumah.
"Tidak pernah ada laporan ke saya, kalau dia lakukan mungkin tetangga mendengar. Tapi enggak pernah ada yang lapor," kata dia.
Pengurus RT setempat dan warga di lingkungan itu, juga mengakui, tidak tahu menahu terkait video kekerasan yang dilakukan EW terhadap anak keponakannya sampai kemudian terungkap.
"Video siapa yang merekam belum tahu. Cara diedarkan bagaimana, saya enggak tahu. Di grup WhatsApp lingkungan juga enggak pernah ada, kalau itu oleh pembantunya mungkin saja," jelas dia.
Chandra juga menyebutkan, atas pengungkapan tersebut, dua anak perempuan kandung pelaku saat ini berada di rumah salah satu warga.
"Pelaku dibawa semalam oleh Polisi, suaminya dan pembantunya juga diperiksa. Sekarang dua anaknya itu, di rumah tetangga, yang akrab dengan keluarganya," terang dia.
Baca juga:
Kasad Pastikan 2 Prajurit Penganiaya Bocah Di Rote Ndao Diproses Hukum
Pria Diduga Jenderal TNI Ngamuk Buka Paksa Pembatas Jalan di Garut
Anggota TNI yang Aniaya Bocah di Rote Ndao Hingga Pingsan Sudah Ditahan
Dituduh Curi Ponsel, Siswa SD di Rote Ndao Dianiaya Hingga Pingsan Oleh Anggota TNI
Polisi Sebut Balita Sering Dianiaya Ibu Tiri di Tangsel Hingga Disundut Rokok