Balita Tewas Luka Memar di Malang Ternyata Dianiaya Ayah Tiri karena BAB Sembarang
Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander mengatakan, setelah korban diautopsi dan pelaku diinterogasi ulang diketahui tersangka menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Teka-teki penyebab kematian balita di Kota Malang yang jenazahnya dipenuhi bekas luka lebam dan terbakar akhirnya terjawab. Bayi bernama Agnes Arnelita (3) itu ternyata tewas dianiaya ayah tirinya, Ery Age Anwar (36), yang jengkel lantaran balita tersebut buang air di celana.
Pelaku awalnya mengaku anak tirinya itu tewas karena tenggelam di bak kamar mandi rumah. Namun belakangan pelaku mengakui bocah tersebut tewas setelah dianiaya.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Apa yang ditawarkan oleh Wisata Petik Apel Malang? Wisata petik apel memberikan pengalaman seru dan menarik. Berlibur bersama keluarga di akhir pekan tentu menjadi salah satu kegiatan menarik yang bisa dilakukan. Terutama, bagi Anda yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas pekerjaan hingga jarang bertemu pasangan dan anak-anak.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Kapan AMA Malang melakukan silaturahmi dengan PJ Walikota Malang? Pada tanggal 11 Januari 2024, jajaran pengurus AMA Malang melakukan silaturahmi ke kantor Walikota Malang untuk bertemu dengan Pejabat Juru Bicara (PJ) Walikota yang baru, yaitu Bapak Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Dimana saja lokasi wisata petik apel di Malang? Terletak di Jl. Abdul Gani, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Kusuma Agrowisata menawarkan keindahan alam pegunungan yang menakjubkan.
Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander mengatakan, setelah korban diautopsi dan pelaku diinterogasi ulang diketahui tersangka menganiaya korban hingga meninggal dunia.
"Tersangka mengakui telah terjadi penganiayaan yang mengakibatkan korban sampai meninggal dunia," kata AKBP Dony Alexander di Mapolres Malang Kota, Jumat (01/11).
Hasil awal autopsi, bayi Agnes Arnelita mengalami pendarahan di dalam perutnya. Usus besarnya robek hingga menimbulkan pendarahan dan menyebabkan korban meninggal dunia.
"Di sini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tegas Dony.
Dianiaya di Kamar Mandi
Sebelumnya, pelaku mengatakan kalau korban meninggal dunia karena tenggelam dalam bak air. Kemudian diangkat dan dipanaskan di dekat kompor, lantaran menggigil kedinginan. Namun keterangan itu hanya alibi dan kemudian muncul keterangan baru setelah terkonfirmasi dengan hasil autopsi.
"Korban sedang BAB (buang air besar), karena masih kecil di celana, kemudian oleh tersangka dibawa ke kamar mandi. Almarhummah sering BAB tidak pada tempatnya, sehingga membuat tersangka emosi," katanya.
Tersangka awalnya mengguyur air dan korban berteriak-teriak mengakui kesalahannya karena dimarahi pelaku. Akhirnya korban terjatuh dan saat itulah tersangka menginjak punggung dan perut korban.
"Korban terjatuh dan saat itu spontan tersangka menginjak 2 kali punggung belakang korban, karena posisinya jatuhnya tengkurep. Akhirnya korban kesakitan membalikkan badan, kemudian menginjak sekali di perut korban," katanya.
Seketika korban kesulitan bernafas dan kejang-kejang dan langsung dibawa ke luar kamar mandi. Tersangka panik, kemudian mengoleskan minyak telon ke tubuh korban namun tetap sesak nafas.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit dan sempat terjadi tindakan medis tetapi tidak tertolong. Namun ketika hendak dimakamkan, keluarga pihak istri melihat kejanggalan di tubuh korban, sebelum kemudian melaporkan ke polisi.
(mdk/gil)