Bandara Makassar gempar karena makanan ringan diduga bahan peledak
Bahan makanan yang dijual seharga Rp 20.000 per set ini mengandung beberapa zat kimia.
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, sempat digemparkan dengan penemuan makanan ringan berupa jelly yang memiliki kandungan bahan baku peledak. Penemuan ini terjadi saat patroli gabungan pada H+2 Idul Fitri 1437 H, Jumat (8/7).
Kabag Humas dan Hukum Angkasa Pura I Turah Ajiari mengatakan, dalam operasi gabungan tersebut melibatkan Aviation Security sebanyak lima personel, POM AU sebanyak empat personel dan Gegana sebanyak tiga personel. Dan sekitar pukul 13.00 WITA di sekitar make up baggae area, pendeteksi bahan peledak bereaksi.
"Peralatan pendeteksi bahan peledak jenis GT200 mendeteksi sesuatu yang diduga bahan peledak. Alat pendeteksi bahan peledak milik Tim Gegana Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mendeteksi sesuatu yang berada di dalam sebuah mobil box yang terparkir di service road depan make up baggage area," katanya sebagai mana dilansir Antara, Sabtu (9/7).
Kendaraan operasional tersebut kemudian dievakuasi keluar area airside. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan intensif terhadap seluruh barang bawaan yang berada di dalam kendaraan yang merupakan kendaraan operasional Sriwijaya Nam Air.
"Setelah dilakukan pemeriksaan secara manual, termasuk pemeriksaan menggunakan x-ray yang berada di loading dock, barang yang dicurigai memiliki kandungan bahan peledak jenis HTMD ini dipastikan tidak berbahaya," ujarnya.
Turah mengungkapkan, barang yang dicurigai dimaksud merupakan kandungan bahan makanan jenis jelly yang merupakan lunch box yang akan dijual dalam penerbangan Sriwijaya Air.
"Ini merupakan makanan ringan buat cemilan anak-anak, semacam jelly begitu," tuturnya.
Bahan makanan yang dijual seharga Rp 20.000 per set ini mengandung beberapa zat kimia yang apabila dicampurkan dengan bahan lain dapat menjadi bahan peledak berbahaya.
Baca juga:
Bandara Makassar gempar karena makanan ringan diduga bahan peledak
Gegana sisir tas diduga bom di Samarinda, isinya pakaian wanita
Tas ransel mencurigakan diduga bom gegerkan warga di Purwakarta
Secara kasat mata bentuk bungkusan memang mirip bom
Tim Jihandak ledakan benda misterius yang diduga bom di Malang
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Bagaimana bentuk makam Buto? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan mengatakan, makam Buto berupa lubang berbentuk lonjong dengan jenazah ditempatkan dalam posisis jongkok, kebanyakan di sisi kiri dengan kepala mengarah ke barat.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Bendungan Batutegi diresmikan? Bendungan Batutegi sudah dibangun sejak tahun 1994 dan langsung diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.
-
Di mana Bendungan Batutegi berada? Bendungan Batutegi yang terletak di Pekon Batu Tegi, Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung ini menjadi aset dan paling ikonik bagi daerah tersebut.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.