Belanda dan Brasil tarik dubesnya, ini jawaban Kemlu
Penarikan ini menyusul dieksekusinya warga negara mereka yang tersangkut kasus narkoba dini hari tadi.
Pemerintah Belanda dan Brasil menarik duta besarnya di Indonesia. Hal ini menyusul dieksekusinya warga negara mereka yang tersangkut kasus narkoba dini hari tadi.
Seperti diketahui Kejaksaan Agung akhirnya mengeksekusi mati 6 terpidana mati. Mereka yang dieksekusi tersebut yakni Namaona Denis (48) warga negara Malawi, Marco Archer Cardoso Mareira (53) warga negara Brasil, Daniel Enemua (38) warga negara Nigeria, Ang Kim Soei (62) warga negara Belanda, dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38) warga negara Indonesia yang dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sementara itu, eksekusi terhadap satu terpidana mati atas nama Tran Thi Bich Hanh (37) warga negara Vietnam dilaksanakan di Boyolali, Jawa Tengah.
Lalu apa komentar Kementerian Luar negeri perihal rencana Belanda dan Brasil yang memanggil duta besarnya di Indonesia tersebut?
"Ya kita sudah dengar perihal penarikan duta besar itu ke capitalnya. Itu hak mereka sebagai negara untuk menarik," ujar Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir saat dihubungi merdeka.com, Minggu (18/1).
Meski demikian, kata Arrmanatha, Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan Belanda dan Brasil. Penarikan ini juga diyakini tidak akan membuat hubungan bilateral Indonesia dengan Belanda dan Indonesia Brasil memburuk.
"Kita harapkan tidak (memburuk), Itu karena Indonesia berkomitmen tinggi untuk tetap menjaga hubungan baik dengan negara sahabat," imbuhnya.
Baca juga:
Abu Tran Thi Bich Hanh dimakamkan di samping guru spiritualnya
Denny Indrayana soal hukuman mati: Terkait HAM sebaiknya hati-hati
Mendung iringi pemakaman Rani di Kampung Ciranjang Cianjur
Tiba di Cianjur, Rani langsung dimakamkan di samping pusara ibunda
Jaksa Agung: Eksekusi mati bukan hal gembira tapi keprihatinan
Tiba di Cianjur, jenazah Rani disambut tangis & langsung disalatkan
-
Di mana katak kutu Brazil ditemukan? Kini, telah lebih dari satu dekade yang lalu, sebuah tim di bawah pimpinan Mirco Solé telah menerbitkan penelitian ekstensif tentang spesies katak yang sulit ditangkap dan hanya dapat ditemukan di dua lereng bukit berhutan di Bahia, Brazil Selatan itu.
-
Apa itu katak kutu Brazil? Katak kutu Brazil yang memiliki nama ilmiah Brachycephalus pulex termasuk kelompok hewan amfibi dan juga vertebrata.
-
Siapa yang menemukan katak kutu Brazil? Pada tahun 2011, Mirco Solé yang merupakan seorang peneliti di Universitas Negeri Santa Cruz di Brazil, berhasil menemukan katak kutu Brazil, seekor amfibi dan vertebrata yang berukuran sangat kecil.
-
Bagaimana cara laba-laba Brazil berburu? Berbeda dengan kebanyakan laba-laba yang membangun jaring untuk menangkap mangsa, laba-laba Brazil menggunakan metode berburu yang berbeda. Laba-laba ini mengandalkan keterampilan berburu aktif dan memiliki racun neurotoksik yang sangat mematikan untuk melumpuhkan mangsanya.
-
Kapan laba-laba Brazil aktif berburu? Arakhnida dikenal sebagai laba-laba pengembara karena mereka tidak membuat jaring, melainkan berkeliaran di lantai hutan pada malam hari untuk berburu mangsa.
-
Kapan Kota Batu Houchengzui ditemukan? Kota kuno ini dikenal sebagai Kota Batu Houchengzui, ditemukan pada 2005 silam dan menyimpan banyak rahasia yang berusaha diungkap para arkeolog.