Belum bayar uang saksi, Caleg Hanura Aceh takut pulang ke rumah
Akibat belum membayar sejumlah uang saksi. 6 orang Caleg dari Partai Hanura Kota Banda Aceh tidak berani pulang ke rumah
Akibat belum membayar sejumlah uang saksi. Enam orang Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Hanura Kota Banda Aceh mengaku tidak berani pulang ke rumah masing-masing. Sehingga dia terpaksa harus menginap di rumah ketua Partai Hanura yang mengusungnya.
Hal ini karena semua caleg tersebut tidak mendapatkan perolehan suara yang cukup untuk mengantarkan mereka ke parlemen di kota Banda Aceh. Sampai saat ini semua Caleg yang diperkirakan akan gagal meraih kursi itu belum bisa membayar sejumlah uang untuk saksi yang mengawal suara di TPS pada hari pencoblosan 9 April 2014.
Junaidi, salah seorang Caleg yang tidak berani pulang ke rumah mengaku, pada dasarnya dia berkeinginan untuk membayar honor para saksi tersebut, Akan tetapi untuk saat ini dia belum memiliki uang untuk membayar honor saksi yang berjumlah 20 orang.
"Saat ini saya belum sanggup bayar," kata Junaidi, seperti yang dikutip dari Antara, jumat, (11/4).
Junaidi mengaku, saat ini dia kerap mendapat telepon dari sejumlah saksi itu untuk meminta bayaran. Demikian juga dia menerima pesan singkat di HP-nya agar segera melunasi biaya saksi sebanyak Rp 150.000 per-saksi.
Karena tidak sanggup membayar sejumlah uang saksi itu, ke enam Caleg tersebut terpaksa harus menginap di rumah ketua Hanura Kota Banda Aceh. "Sekarang kami terpaksa harus menginap di rumah ketua partai," ujar Junaidi.
Sementara Ketua DPD Partai Hanura Banda Aceh, Abdul Jabar, mengaku, belum sanggup membayar sejumlah uang saksi itu dikarenakan belum mendapatkan kucuran dana dari Dewan Pimpinan Pusat Hanura (DPP Hanura). Padahal awalnya, kata Abdul Jabar, biaya saksi telah dijanjikan akan dibayar sebelum hari pencoblosan.
"Kita sedang mencari solusi untuk membayar uang itu, semoga saja cepat keluar uang dari DPP," pungkas Abdul Jabar.