Berawal Ajakan Video Call Sex, Seorang Janda Diperas Narapidana hingga Rp 150 Jutaan
Iwan Saputra (25), narapidana di Lapas Gunung Sugih Lampung kembali ditangkap Polda Riau. Polisi menangkapnya atas dugaan pemerasan kepada janda muda dengan modus video call sex (VCS).
Iwan Saputra (25), narapidana di Lapas Gunung Sugih Lampung kembali ditangkap Polda Riau. Polisi menangkapnya atas dugaan pemerasan kepada janda muda dengan modus video call sex (VCS).
Direktur Ditreskrimsus Polda Riau Kombes Andri Sudarmadi mengatakan, Iwan diamankan pada 20 Januari lalu. Dalam aksi kejahatannya, pelaku mengaku sebagai anggota Polri dan memeras korban inisial SI hingga Rp150 jutaan.
-
Siapa yang berperan dalam menjaga keamanan pemilu di Kota Pekanbaru? Polri bersama masyarakat bersinergi menciptakan kondusifitas jelang Pemilu 2024.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa keunikan dari Air Terjun Aek Mertua di Pekanbaru? Air terjun ini sayang untuk dilewatkan karena terdapat tiga tingkatan. Di setiap tingkatannya memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Penangkapan ini setelah kami menerima laporan. Ada seorang wanita diperas oleh pria yang mengaku anggota Polri," ujar Andri, Selasa (9/2).
Awalnya setelah berhasil mendapatkan nomor handphone korban, pelaku menghubungi korban melalui video call. Setelah lama merayunya, pelaku meminta agar korban mau berbuat mesum dari jarak jauh.
Akhirnya korban mau memenuhi bujukan pelaku untuk melakukan VCS. Saat hal itu berlangsung, pelaku justru merekam adegan yang dilakukan korban.
"Rekaman itu kemudian dijadikan bahan oleh pelaku untuk memeras korban, dia juga mengancam video tersebut akan disebar jika tidak memberikan uang," terangnya.
Aksi pertama Iwan berhasil, SI kemudian mentransfer uang senilai Rp13 juta kepada pelaku agar video itu tidak menyebar. Tidak puas Iwan kembali melakukan pemerasan dengan meminta uang senilai Rp150 juta.
"Karena terus diperas, korban melaporkan kasus ini ke Polda Riau. Kita lakukan penelusuran dan diketahui pelaku berada di Lapas Gunung Sugih dan membuat akun palsu dengan profil anggota Polri," jelasnya.
Setelah mengantongi petunjuk itu, kemudian polisi mengamankan pelaku. Dari tangan pelaku disita tiga smartphone, sedangkan 1 SIM card disembunyikan dalam mulut pelaku.
"Saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku kita tahan untuk proses penyidikan," pungkas perwira menengah jebolan Akpol 1995 itu.
Baca juga:
Sempat Viral, Begini Nasib Dua Pelaku Pungli dan Penganiayaan Sopir Truk di Medan
Gunakan Foto Artis Korea, Pemuda di Banyuasin Peras 8 Wanita
Dendam Pernah Disodomi, Warga Palembang Peras ASN Rp100 Juta
Viral, Bocah di Sumut Alami Bullying dan Pemerasan hingga Diancam Akan Dibunuh
Anggota Polisi Diduga Perkosa dan Peras PSK di Bali Ditetapkan Jadi Tersangka
Polda Bali Dalami Kasus Dugaan Pemerasan oleh Anggota Polisi Aktif