Berawal Saling Ejek, Antar Warga di Belawan Medan Tawuran Pakai Bom Molotov
Tawuran antar warga pecah di Jalan JL Yos Sudarso, Belawan, Medan, Rabu (21/7) dini hari. Enam orang ditangkan dalam peristiwa tersebut. Mereka yang ditangkap yakni MS (17), K (17), RA (17), AP (17), AA (14) dan BWB (31).
Tawuran antar warga pecah di Jalan JL Yos Sudarso, Belawan, Medan, Rabu (21/7) dini hari. Enam orang ditangkan dalam peristiwa tersebut. Mereka yang ditangkap yakni MS (17), K (17), RA (17), AP (17), AA (14) dan BWB (31).
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Muhammad R Dayan, mengatakan, bentrokan yang terjadi bukan karena isu SARA yang sempat beredar. Namun karena hal sepele berupa saling ejek yang selama ini biasa terjadi antar warga yang dipisahkan oleh sungai tersebut.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan tayamum menjadi batal? Tayamum akan langsung batal jika Anda telah menemukan air sebelum melakukan salat.
-
Kapan Tari Batin muncul? Secara historis, kesenian ini sudah lahir sejak masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Apa itu Tekwan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut. Hidangan ini menggabungkan berbagai rasa dalam satu mangkuk, mulai dari bakso ikan, udang cincang, dan jamur sebagai bahan utamanya. Sementara bahan pelengkapnya adalah mie, tauge, dan irisan daun bawang. Ditambah lagi kuah kaldu ikan-nya secara langsung memperkaya cita rasa tekwan yang nikmat.
"Atas ejek-ejekan tersebut tersangka BS yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang mengajak teman-temannya warga Yong Panah Hijau untuk patungan merakit bom molotov dan menyerang warga Medan Baru," kata Dayan, Rabu (21/7) malam.
Akibat serangan molotov itu, beberapa rumah dan warung milik warga mengalami kerusakan. Lalu, ada juga molotov jatuh di halaman gereja yang terletak di lokasi tersebut. Lalu, warga Maden Lama menyerang balik kelompok BS sampai kembali ke Yong Panah Hijau dan mengajak teman-temannya yang lain hingga bentrokan pun semakin meluas.
"Jadi enam orang yang kami tangkap ini merupakan pelaku penyerangan dan penjarahan ke rumah dan toko milik warga yang rusak akibat bentrokan tersebut. Satu di antaranya sudah dewasa sementara lima lainnya masih di bawah umur," ungkap Dayan.
Dayan menjelaskan, bentrokan yang terjadi adalah bentrokan yang sudah direncanakan karena permasalahan sepele ejek-ejekan. Polisi juga mengumpulkan camat, lurah dan kepala lingkungan setempat untuk penyelesaian permasalahan yang terjadi. Polisi juga disiagakan di lokasi untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
"Jadi saya imbau kepada warga untuk tidak mudah terprovokasi dan ikut-ikutan mengingat situasi saat ini sedang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Kita semua harus menghindari kerumunan, sebab dari enam yang kami tahan ternyata satu di antaranya reaktif Covid-19," pungkas Dayan.
Baca juga:
Alasan Kapolsek Belawan Terdiam Saat Terjadi Tawuran Warga
Cegah Tawuran Susulan, Puluhan Polisi Dikerahkan Jaga Pasar Manggis Jaksel
Imbas Tawuran di Pasar Manggis, 4 Lapak Usaha Rusak dan Barang Warga Hilang
Pemicu Tawuran di Pasar Manggis Setiabudi Berawal Saling Ejek Lewat Medsos
Tawuran di Pasar Manggis, 17 Orang Jadi Tersangka 4 di Antaranya Masih Buron