Beredar Buku Penyimpangan Sejarah Pendirian NU, Gus Yahya: Ada Tokoh-Tokoh Baru
Munculnya nama-nama baru dalam buku tersebut, dianggap PBNU sebagai hal menyimpang.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendapatkan sebuah laporan terkait peredaran buku yang mencoba menyimpangkan sejarah asli dari pendirian NU. Demikian diungkap Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.
- Tampil Anggun & Menawan, Ratna Galih Berlibur di Mesir Bersama Suami, Sambil Belajar Sejarah
- Tolak Campur Tangan PBNU, PKB: Urusan Kami dengan NU
- Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya
- Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Lengkap Beserta Tujuan dan Maknanya
"Tiba-tiba ada narasi baru dengan memasukkan cerita baru bahwa ini ada proses yang berbeda dari yang itu, kemudian memasukkan juga tokoh-tokoh baru," kata Yahya usai rapat pleno di Jakarta, Minggu (28/7).
Meski tidak disebutkan secara gamblang siapa tokoh baru yang masuk dalam buku itu, namun berdasarkan catatan resmi sejarah, pendirian NU itu digagas oleh KH Hasyim As'ari berdasarkan dialog dengan Syaikhona Kholil dari Bangkalan yang merupakan gurunya.
Dilanjutkan dengan pertemuan antara tokoh Islam yang semuanya telah tercatat dengan resmi. Namun, munculnya nama-nama baru dalam buku tersebut, dianggap PBNU sebagai hal menyimpang.
"Nah ini yang kita anggap menyimpang, ini harus dikoreksi, dan saya kira menjadi kewajiban dari PBNU untuk meluruskan ini. Dan apabila memang ditemukan bahwa materi-materi ini kemudian dibawa masuk ke lembaga-lembaga pendidikan NU, maka harus dicabut, ditarik," tuturnya.
Adapun, upaya untuk meluruskan ini telah tertuang dalam hasil rapat pleno. Dengan memerintahkan lembaga pendidikan Rabithah Ma'ahid al Islamiyah atau asosiasi pesantren-pesantren, untuk melakukan penelitian secara menyeluruh.
"Ini harus dicabut, harus ditarik dari peredaran dan tidak boleh dipergunakan di lembaga-lembaga pendidikan NU karena akan bukan hanya mengaburkan bahkan menyimpangkan sejarah berdirinya NU," sebutnya.