Bereskan Parkir di Trotoar, Pemkot Depok Siapkan Kantong Parkir di Jalan Margonda
Kantong parkir itu dimaksudkan agar pengendara bermotor tertib dan tidak menggunakan trotoar sebagai tempat parkir. Namun rencana ini masih digodok dengan mencari lahan untuk dijadikan parkir.
Pemerintah Kota Depok sedang membuat draft konsep penanganan penertiban parkir. Hal itu dimaksudkan agar pengendara bermotor tertib dan tidak menggunakan trotoar sebagai tempat parkir. Seperti diketahui, banyak pengendara parkir di atas trotoar sehingga mengganggu pejalan kaki.
"Jadi tahun ini kita sudah membuat draft konsep penanganan penertiban menjaga trotoar kita agar tetap terpelihara dengan baik. Khususnya para pengendara motor dan pengendara mobil caranya bagaimana mekanismenya mereka harus mentaati garis badan bangunan (GSB), akan kita lakukan langkah penertiban," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Minggu (15/1).
-
Di mana Panglima Polem dimakamkan? Panglima Polem kemudian ditahan hingga ia meninggal dunia pada tahun 1939.
-
Kapan Panglima Polem resmi menjadi panglima? Ia resmi menyandang status sebagai panglima pada Januari 1891.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Idris mengatakan, alternatif kedua akan dibuat kantong parkir di kawasan Margonda. Sehingga tidak ada lagi pengendara yang parkir di atas trotoar seperti sekarang ini.
"Kita akan membuat tempat-tempat, kantong-kantong parkir. Ini kan ya Margonda tahu sendiri hariannya,” ujar dia.
Pemkot Depok kemungkinan akan melakukan kerja sama dengan pemilik lahan untuk digunakan sebagai kantong parkir. “Kita akan kerja sama dalam beberapa pemilik tanah disitu,” ujar dia.
Idris menambahkan, sudah ada sasaran lokasi yang akan digunakan sebagai kantong parkir. Namun Idris belum mau menyebutkan di mana.
“Sudah diitung semuanya, InsyaAllah saya minta pekan depan akan ekspose,” kata dia.
Perbaikan Trotoar
Idris menuturkan, diperbaikinya trotoar Margonda seharusnya juga ikut dipelihara bersama. Para pengendara harus menaati aturan dan tidak parkir di atas trotoar. Pembangunan trotoar Margonda dibagi dalam tiga segmen.
Pengerjaan dilakukan pada September 2022 untuk segmen 1 dan 3. Untuk segmen 1 memang belum selesai di kedua sisi, baru sisi kanan saja yang rampung dikerjakan karena belum dianggarkan akibat masih ada permasalahan pembebasan lahan.
Sedangkan untuk segmen 2 direncanakan dikerjakan tahun ini. Namun pihaknya masih melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Karena wilayah segmen 2 Jalan Margonda bukan milik Pemkot Depok.
“Kalau segmen 2 yang ditengah-tengah itu tahun ini (dikerjakan) dan masih konsultasi dengan pusat, karena itu jalan pusat,” tandasnya.
Pengerjaan segmen 1 dimulai dari Jalan Dahlia sampai Masjid Ramanda sepanjang kurang lebih 800 meter. Untuk segmen 3 yaitu sisi timur dari atas jembatan Juanda sampai sebelum Universitas BSI.
Sementara sisi barat dimulai dari BNI sebelum Pom Bensin Margonda sampai dengan Rumah Makan Bumbu Desa. Lebar trotoar di segmen 1 yaitu 4 meter, sedangkan segmen 1 hanya 3 meter. Biaya penataan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok dengan nilai Rp23,5 miliar.
Trotoar Margonda ini disebut sebagai trotoar yang mengusung konsep etnik, futuristik, dan instagramable. Trotoar di segmen 3 lebih lebar karena dilengkapi aksesoris yang digunakan seperti bangku, bola-bola dan lampu. Lampu dan bangku dipasang tiap 20 meter.
Pengerjaan trotoar dilakukan dengan teknik metode steam concrete dan tidak menggunakan ubin lagi. Untuk ketinggian trotoar diubah menjadi 20 sentimeter dari sebelumnya 30 sentimeter.
(mdk/gil)