Berpusat di Biak, Ini Fakta-Fakta Gerhana Matahari Hibrida akan Melintas Indonesia
Gerhana matahari hibrida terbentuk akibat perubahan jarak antara permukaan bumi yang melengkung dengan bulan sebagai objek yang menghalangi matahari saat gerhana matahari.
Gerhana matahari hibrida diperkirakan akan melintasi wilayah Indonesia pada Kamis (20/4) besok. Pusatnya di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
Gerhana matahari hibrida tergolong unik. Karena sebagian wilayah yang dilalui jalur gerhana ini akan mengalami gerhana matahari total dan sebagian wilayah lainnya mengalami gerhana matahari cincin.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
"Pada 20 April mendatang, kami akan melakukan pengamatan di Biak," kata Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhammad dalam penyataan yang dikutip di Jakarta, Rabu (19/4). Demikian dikutip dari Antara.
BRIN akan membentuk tiga tim untuk meneliti fenomena gerhana matahari hibrida.
Tim pertama BRIN melakukan penelitian matahari, yaitu melakukan prediksi penampakan korona dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan menganalisis bentuk korona untuk mengetahui fase aktivitas matahari.
Tim kedua melakukan penelitian ionosfer yang mana akan meneliti dampak gerhana matahari terhadap kondisi ionosfer di Indonesia.
Tim ketiga akan melakukan penelitian geomagnet berupa meneliti dampak gerhana terhadap aktivitas geomagnet.
Johan berharap penelitian-penelitian terkait gerhana matahari hibrida itu dapat memberikan informasi mengenai dampak gerhana yang dapat berpengaruh pada teknologi di planet bumi yang berbasis teknologi antariksa. Seperti navigasi dan telekomunikasi.
Selain itu, penelitian-penelitian itu nantinya dapat menjadi momen untuk melakukan validasi model-model antariksa yang selama ini telah dibuat.
"Pengujian itu sangat penting untuk mengetahui seberapa baik model yang ada, sehingga dampak negatif cuaca antariksa dapat diantisipasi secara akurat," kata Johan.
Gerhana matahari hibrida terbentuk akibat perubahan jarak antara permukaan bumi yang melengkung dengan bulan sebagai objek yang menghalangi matahari saat gerhana matahari.
Gerhana matahari total akan teramati, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur yang terbilang singkat kurang lebih 1 menit. Sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana matahari parsial.
Adapun gerhana matahari hibrida akan teramati sebagai gerhana matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Berdasarkan prakiraan BRIN, gerhana matahari total di Biak Numfor kontak yang terjadi adalah mulai gerhana sebagian pada pukul 12.20 WIT, mulai gerhana total pada pukul 13.56 WIT, puncak gerhana total pada pukul 13.57 WIT, akhir gerhana total pada pukul 13.57 WIT, dan akhir gerhana sebagian pada pukul 15.26 WIT.
Johan menuturkan bahwa gerhana matahari sebagian yang diamati dari Lampung dan dapat diamati di Jakarta, yaitu mulai gerhana sebagian pada pukul 09.31 WIB, puncak gerhana sebagian pada pukul 10.44 WIB, dan akhir gerhana sebagian adalah pada pukul 12.02 WIB.
Ia mengingatkan masyarakat yang hendak mengamati gerhana matahari agar tidak melihat secara langsung tanpa menggunakan filter khusus matahari, karena berbahaya bagi mata.
Alat yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari adalah teleskop yang dilengkapi filter matahari, kacamata khusus gerhana matahari, kamera DSLR lensa telefoto yang dilengkapi filter matahari, dan kamera lubang jarum.
Baca juga:
Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Sendiri, Perhatikan Lafal Niatnya
Pahami, Ini Tata Cara Salat Gerhana Matahari
Ilmuwan Tak Anjurkan Masyarakat Melihat Gerhana Matahari secara Langsung
Termasuk Fenomena Unik, Besok Terjadi Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia
Gerhana Matahari Hibrida, ini Daftar Lokasi & Waktu Terjadinya