Bersisa Kapal dan Baju Terapung, Nelayan Kolaka Hilang Misterius
"Bajunya terapung, ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi perahu ditemukan pertama kali pada saat pencarian hari pertama," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi.
Seorang nelayan hilang di perairan Pasir Putih, perbatasan Kolaka dan Bombana, sejak Rabu (4/12). Nelayan tersebut, bernama Nurdin (45), asal Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka.
Hingga hari ketiga pencarian, tim SAR yang mencari belum menemukan korban yang keluar melaut dengan perahu bermesin tempel. Tim pencari hanya menemukan barang-barang milik korban, termasuk perahu.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Siapa yang mencabut nyawa orang beriman? Malaikat maut memiliki peran khusus dalam mencabut nyawa. Sebagai salah satu dari malaikat yang ditugasi oleh Allah, dia bertanggung jawab atas proses perpisahan ruh dari tubuh.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Di mana Orang Talak Mamak tinggal? Melansir dari beberapa sumber, Suku Talang Mamak ini menghuni di empat kecamatan di Kabupaten, mulai dari Batang Gangsal, Cenaku, Kelayang, dan juga Rengat Barat.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Pada pencarian hari pertama, Kamis (5/12), nelayan dan tim SAR hanya menemukan gabus tempat penyimpanan ikan milik korban, penutup tanki BBM dan beberapa bungkus rokok.
"Tim SAR sudah mengerahkan 2 perahu karet bantuan dari Pos SAR Kolaka dan PT Antam serta enam orang tim yang dibantu lima perahu nelayan sejak hari pertama dilaporkan, tapi masih nihil," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi, Sabtu (7/12) pagi.
Pada pencarian hari kedua nelayan hilang, Jumat (6/12), tim kembali pulang dengan hasil nihil. Namun, saat itu keluarga korban menemukan baju kaos lengan panjang berwarna gelap yang digunakan korban saat melaut.
"Bajunya terapung, ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi perahu ditemukan pertama kali pada saat pencarian hari pertama," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi.
Diketahui, jarak antara lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Kolaka searah garis lurus, kurang lebih 31 mil laut. Diperkirakan, waktu tempuh sekitar 3 sampai 4 jam menuju lokasi.
Sejak hari pertama, tim memulai pencarian sejak pukul 06.00 Wita dan berhenti pada pukul 18.00 Wita. Hingga hari ketiga, tim SAR belum memperlebar lokasi pencarian.
"Kami berharap, masih ada di sekitar lokasi. Terkait jarak pencarian, tim yang memutuskan untuk memperlebar atau tidak," tambah Wahyudi.
Diketahui, lokasi perairan pasir putih kadang sukar ditebak. Meskipun laut kadang teduh, namun badai bisa muncul dan menghilang tiba-tiba di lokasi nelayan hilang.
Awalnya, korban keluar memancing sejak Rabu (4/12) sekitar pukul 07.00 Wita. Seharusnya, korban kembali ke rumah sekitar pukul 17.00 Wita pada sore hari. Namun, ternyata korban tak pulang hingga menjelang malam.
Keesokan harinya, keluarga korban melapor di Pos SAR Kolaka sekitar pukul 08.20 Wita. Sekitar 15 menit, pukul 08.35 wita Tim Rescue Pos SAR Kolaka diberangkatkan menggunakan satu rescue car membawa satu unit rubber boat beserta alat pendukung keselamatan lainnya.
"Tapi, hingga sore menjelang malam, belum ada tanda-tanda. Kita balik dan lanjut lagi Jumat pagi," ujar Ka Pos SAR Kolaka, Buhari.
Pada Jumat pagi, Tim SAR gabungan hanya berhasil menemukan perahu milik korban dalam keadaan terombang-ambing tanpa korban berada di perahu sekitar 5 nautical mile dari lokasi kecelakaan.
Pada Jumat sore, tim juga hanya menemukan baju korban yang sudah terlepas dari tubuh korban. Namun, hingga kini jasad korban belum ditemukan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)