Bocah SD di Depok korban penculikan ditemukan tewas
Kasus ini terbongkar usai keluarga menerima pesan singkat berisi korban bersama orang lain.
J (7) ditemukan tewas di sebuah kontrakan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. J adalah murid sekolah dasar (SD) asal Beji, Depok yang diduga menjadi korban penculikan.
Kapolsek Beji Kompol Gusti Ayu Supiati mengatakan, tewasnya J diketahui setelah anggota keluarganya menerima pesan singkat yang berisi bahwa korban bersama orang lain.
Isi pesan singkat itu adalah 'Om tolong kasih tahu ke toko SUBA bahwa J sama saya, hubungi ke nomor ini sekarang'.
"Pesan singkat itu diterima pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB," kata Supiati, Minggu (7/2).
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Di mana anak panah itu ditemukan? Pilo memimpin proyek Secrets of the Ice, yang beroperasi di Pegunungan Jotunheimen yang berada di wilayah Oppland, Norwegia.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.