BPBD Bantul Keluarkan Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan
Selain waspada, kata dia, masyarakat pesisir selatan juga selalu siaga karena gelombang tinggi yang diprediksi BMKG berkisar empat sampai enam meter tersebut berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan peringatan waspadai gelombang tinggi di perairan selatan Yogyakarta.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa, mengatakan adanya angin monsun yang terjadi di selatan mengakibatkan wilayah Jawa, termasuk Yogyakarta, mengalami perubahan iklim atau anomali cuaca, seperti hujan di musim kemarau.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Dimana lokasi dari tempat-tempat wisata di Bantul? Artikel ini akan membawa Anda mengeksplorasi wisata Bantul yang menarik dikunjungi, di mana setiap destinasi menyajikan pengalaman unik dan pemandangan indah yang akan membuat Anda terpukau.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
"Di samping itu pengaruh angin monsun di selatan Jawa itu memunculkan gelombang tinggi karena dorongan angin, sehingga kita berharap mudah-mudahan masyarakat pesisir, khususnya wilayah selatan Bantul, juga tetap waspada," katanya, Selasa (3/8) seperti dikutip Antara.
Selain waspada, kata dia, masyarakat pesisir selatan juga selalu siaga karena gelombang tinggi yang diprediksi BMKG berkisar empat sampai enam meter tersebut berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan.
"Gelombang tinggi ini masih bisa terjadi satu minggu kemudian, dan di beberapa wilayah sudah cukup mengkhawatirkan terkait dengan gelombang tinggi ini," katanya.
Oleh karena itu, BPBD Bantul meminta masyarakat yang beraktivitas di pesisir selatan Bantul, termasuk pelaku ekonomi yang mengandalkan potensi laut, tetap menjaga kehati-hatian dan waspada.
"Jadi dengan gelombang tinggi, aktivitas terkait dengan nelayan dan sebagainya juga harus memperhitungkan terkait dengan kondisi gelombang saat ini," katanya.
Dia juga mengatakan, anomali cuaca yang terjadi saat ini juga mengakibatkan wilayah Bantul yang saat ini masih kemarau diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, sehingga masyarakat juga diimbau mewaspadai dampak dari hujan tersebut.
"Di saat kondisi seperti ini anomali cuaca sering terjadi dan cuaca sering berubah-ubah, dan saat ini juga munculnya curah hujan, tapi tidak begitu deras, akan tetapi cukup membuat was-was masyarakat," katanya.
Baca juga:
Pakar ITB: Bukan Jakarta, Ada 112 Daerah di RI yang akan Lebih Cepat Tenggelam
Langkah BMKG Dalam Mencegah Terjadinya Korban Jiwa Akibat Ekstreamnya Cuaca
Dua Wilayah di Jateng Segera Masuki Puncak Musim Kemarau, Ini Imbauan BMKG
VIDEO: China Dilanda Lagi Bencana, Badai Pasir Setinggi 100 Meter Menghantam Isi Kota
Jokowi Minta BMKG Berikan Layanan Akurat, Cepat, Mudah untuk Masyarakat
BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Angin Kencang Hingga Kebakaran Hutan