BPPTKG: Tinggi Awan Panas Merapi Mencapai 400 Meter Selama 12 Jam
"Teramati Awan panas guguran 3 kali dengan jarak luncur 600-1000 meter ke barat daya yakni di hulu Kali Krasak dan Boyong dengan kolom asap 300 sampai 400 meter di atas puncak," kata dia.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengungkapkan, potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Dia pun mengimbau masyarakat untuk menjauhi Merapi. Termasuk para pelaku wisata.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
"Saya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, juga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," pinta Hanik dalam keterangan persnya, Selasa (26/1).
Hanik menjelaskan, tinggi kolom erupsi yang dihasilkan awan panas Merapi dini hari mencapai 400 meter. Awan panas tersebut terjadi pada periode pengamatan Selasa (26/1) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
"Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1000 meter ke hulu kali Krasak dan Boyong dengan tinggi kolom 400 meter di atas puncak," ungkap Hanik.
Selama 12 jam, dia mengungkapkan bahwa ada guguran lava pijar sebanyak 40 kali dengan jarak luncur terjauh mencapai 1 kilometer ke arah barat daya.
"Teramati guguran lava pijar sebanyak 40 kali selama 12 jam. Arahnya ke barat daya di hulu Kali Krasak dan Boyong dengan jarak luncur terjauh mencapai 1 kilometer," kata Hanik.
Sementara untuk seismisitas tercatat gempa guguran sebanyak 108 kali, gempa hembusan 8 kali dan gempa fase banyak 5 kali. Hingga saat ini status Gunung Merapi di tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.
Bukan hanya dini hari saja, berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG pada Senin (25/1) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, dalam kurun waktu 12 jam terpantau luncuran awan panas sebanyak 3 kali
"Teramati Awan panas guguran 3 kali dengan jarak luncur 600-1000 meter ke barat daya yakni di hulu Kali Krasak dan Boyong dengan kolom asap 300 sampai 400 meter di atas puncak," kata dia.
Sementara itu, tercatat gempa guguran sebanyak 108 kali, gempa hembusan 8 kali dan gempa fase banyak 5 kali. Seperti yang diketahui, hingga saat ini status Gunung Merapi di tingkat Siaga/ Level III sejak 5 November 2020.
Baca juga:
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.000 Meter
Pengungsi Gunung Merapi di Sleman Dipulangkan Hari Ini
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar
Sabtu Pagi, Gunung Merapi 17 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar
Antisipasi Erupsi, Warga Lereng Merapi di Boyolali Siagakan 18 Pos Jaga