Buaya Betina Resahkan Warga di Gianyar Ditemukan Mati Tersangkut Jaring
Seekor buaya betina yang sempat meresahkan para pemancing di muara Sungai Sangsang, Pantai Lebih, Kabupaten Gianyar, Bali, akhirnya ditemukan, Kamis (15/7). Buaya berukuran 120 cm itu ditemukan mati di dalam jaring yang sudah dipasangi petugas.
Seekor buaya betina yang sempat meresahkan para pemancing di muara Sungai Sangsang, Pantai Lebih, Kabupaten Gianyar, Bali, akhirnya ditemukan, Kamis (15/7). Buaya berukuran 120 cm itu ditemukan mati di dalam jaring yang sudah dipasangi petugas.
"Balawista Gianyar, aparat desa, personel Polsek Gianyar dan masyarakat setempat melakukan penguburan buaya muara (crocodylus porosus) di tepian Tukad Sangsang," kata Kepala Balai KSDA Bali R. Agus Budi Santosa.
-
Apa itu "Kijang Buaya"? Generasi pertama ini dijual Rp 1,3 juta per unit. Dikenal dengan sebutan \"Kijang Buaya\".
-
Apa yang ditemukan di Gua Baiyan, China? Ilmuwan menemukan makhluk aneh dengan delapan mata dan alat kelamin berbentuk "kait" di dalam sebuah gua di Provinsi Guizhou, China.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Siapa yang menemukan buaya tersebut? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Mengapa buaya di Cirebon dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Buaya tersebut awalnya muncul pada Jumat (9/7) lalu, sekitar pukul 13.00 WITA, dan dilaporkan warga karena meresahkan. Buaya muara itu terlihat memasuki cabang sungai Tukad Sangsang, di mana cabang sungai ukurannya lebih sempit dari sungai induk.
"Akhirnya, tim BKSDA bersama Balawista Gianyar melakukan pemasangan jaring dengan tujuan untuk memudahkan dalam penangkapan," imbuhnya.
Kemudian, petugas berhasil memasang jaring dengan bantuan perahu pada cabang sungai dengan kedalaman sekitar 2 meter. Namun pada saat petugas melakukan penyisiran terhadap hingga ke hulu cabang sungai, belum menemukan keberadaan buaya.
"Pencarian buaya oleh tim dalam beberapa hari berikutnya belum membuahkan hasil karena air sungai tidak surut. Namun jaring yang terpasang masih berada di posisi semula. Secara rutin tim Bksda Bali bersama Balawista telah melakukan monitoring di lokasi pemasangan jaring dan titik dipasang umpan dan kandang perangkap buaya muara," jelasnya.
Pada Kamis (15/7), petugas menerima informasi dari masyarakat perihal buaya muara yang terkena jaring di Tukad Sangsang pukul 12.00 WITA.
Petugas tiba di Tukad Sangsang dan menemukan buaya muara dalam keadaan sudah mati karena tersangkut jaring yang dipasang di cabang sungai dan airnya dalam keadaan surut.
"Dapat disimpulkan bahwa matinya buaya muara karena tidak dapat terlepas dari jeratan jaring. Selanjutnya bersama dengan aparat desa, personel Polsek Gianyar dan masyarakat secara bergotong-royong melakukan penguburan buaya muara di tepi Tukad Sangsang," ujar Santosa.
Baca juga:
Sedang Memanah Ikan di Pantai, Warga Kupang Diserang Buaya
Diterkam Buaya, Pria di Nunukan Ditemukan Tewas Setelah Dua Hari Hilang
Pekerjaan Ekstrem Pawang Buaya, Sang Perawat Predator Buas
Viral, Kesaksian Warga Lihat Buaya di Bantaran Bengawan Solo Ini Bikin Nyali Ciut
Ambil Air Wudu di Sungai, Guru SMP Diserang Buaya
Buaya Mangsa Kambing di Indragiri Hilir, Diduga Akibat Bangkai Ayam Dibuang ke Sungai